Mahasiswa Terseret Ombak di Malang

Pencarian 2 Korban Terseret Ombak di Pantai Jembatan Panjang Dihentikan, Ini Kata Tim SAR

Pencarian 2 Mahasiswa Terseret Ombak di Pantai Jembatan Panjang Dihentikan, Ini Kata Tim SAR

|
Editor: Arum Puspita M
Foto Istimewa SAR Surabaya
Tim penyelamat dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Surabaya dikerahkan guna untuk mencari lima orang yang terseret ombak di wilayah Pantai Jembatan Panjang, Kecamatan Bantur, Kabupatan Malang, Sabtu (8/7/2023). 

SURYA.CO.ID, MALANG - Tim SAR menghentikan pencarian dua korban yang terseret ombak di Pantai Jembatan Panjang, Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang di hari ketujuh, tepatnya pada Jumat (14/7/2023).

Hal tersebut Standar Operasional Prosedur (SOP) pencarian yang berlaku. 

"Sudah tidak ada tanda-tanda ditemukan korban, sesuai dengan SOP pencarian, bila sudah hari ketujuh akan dihentikan dilanjutkan dengan pemantauan," ucap Kepala Kantor Basarnas Surabaya, Hariyadi ketika dikonfirmasi. 

Namun, jika nantinya ditemukan info mengenai keberadaan korban, operasi SAR dapat dibuka kembali. 

Meskipun pencarian telah ditutup, Hariyadi menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan masyarakat sesuai dengan SAR prediction. 

"Bahwa angin di wilayah pantai selatan mengarah ke barat, sesuai dengan penemuan I Made Indraprasta di Pantai Popoh Tulunggung," ucapnya. 

Suasana rumah duka I Made Indraprastha (42) yang menjadi korban terseret ombak Pantai Jembatan Panjang, Kecamatan Bantur Kabupaten Malang terus didatangi pelayat.
Suasana rumah duka I Made Indraprastha (42) yang menjadi korban terseret ombak Pantai Jembatan Panjang, Kecamatan Bantur Kabupaten Malang terus didatangi pelayat. (tribun jatim/kukuh kurniawan)

Ia mengatakan, pihaknya juga berkoordinasi dengan wilayah kerja SAR tetangga, seperti SAR Jogja untuk melakukan pantauan. 

Mengenai salah satu korban yang berasal dari luar negeri, yakni Jana Olovia Soland, pihak SAR telah berkoordinasi dengan kedutaan besar Swiss dan Kementerian Luar Negeri. 

"Informasinya, keluarga dari Jana dalam waktu dekat akan melihat ke lokasi kejadian," terangnya. 

Namun, pihak keluarga telah menerima atas kejadian tersebut. 

"Apabila ada permintaan dari keluarga dan disesuaikam dengan kondisi di lapangan memungkinkan, kami buka kembali," tukasnya.

Diketahui, rombongan mahasiswa dari Universitas Brawijaya Malang, Fakultas Kedokteran, mengadakan tour bersama dengan 29 mahasiswa ke Pantai Jembatan Panjang. 29 mahasiswa terdiri dari 17 WNA dan 12 WNI, Sabtu (8/7/2023).

Setibanya di lokasi, rombongan berenang di pantai, termasuk korban Anna dan Janna. Nahasnya karena ombak terlalu besar, Anna dan Janna tidak bisa menepi.

Mereka justru terbawa ombak dan menyangkut di pulau kecil. 

Melihat wisatawan asing yang tidak bisa kembali, tiga tour leader yakni Bayu, Pendik, dan Made berusaha menolongnya. 

Namun, nahasnya lagi mereka justru ikut terseret ombak dan dikabarkan hilang. 

Di malam harinya, tour leader atas Muhammad Ruspandi alias Pendik berhasil diselamatkan oleh rescue di tengah laut sisi selatan Pantai Kondangmerak. 

Pendik berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.

Kemudian, kemarin Minggu (9/7/2023) mahasiswa asal Spanyol yang bernama Ana Brieva Ramirez ditemukan di Pantai Bantol, Desa Banjarejo, Kecamatan Donomulyo. Ia ditemukan dalam keadaan selamat.

Terakhir, korban atas nama I Made Indrapratha ditemukan di perairan laut selatan Pantai Tulungagung, kemarin Selasa (11/7/2023).

Made ditemukan oleh nelayan dalam keadaan tewas. Selanjutnya ia dilarikan ke Rumah Sakit dr. Iskak Tulungagung untuk dilakukan identitifikasi. 

Dan dari hasil identifikasi menyatakan korban identik dengan Made, dan juga telah dibenarkan oleh anggota keluarganya. (Lu'lu'ul Isnainiyah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved