Kampung Lali Gadget Sidoarjo Jadi Penolong Anak dari Kecanduan, Begini Keseruannya

“Saya sering melihat anak kecil nongkrong di warung kopi demi menumpang wifi untuk memainkan gadget, saya sampai nelangsa melihatnya. Akhirnya saya membuat program KLG ini,” akunya saat ditemui pada Minggu, 7 Mei 2023.

Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tahun 2016 ini bersyukur, sejak dirintis enam tahun silam, KLG kini sudah mendapat respons luar biasa dari masyarakat.

“Alhamdulillah mendapat dampak positif yang luar biasa dari masyarakat dalam atau pun luar (Sidoarjo),” katanya.

Tak hanya menghadirkan permainan tradisional, Achmad Irfandi juga mengajak warga memproduksi mainan tradisional, menyambut tamu yang datang di KLG, seperti kunjungan dari organisasi kampus, sekolah hingga stasiun TV ternama.

Setiap harinya, tidak sedikit yang berdatangan di KLG dari penjuru kota.

Dikatakan, keberhasilan KLG ini membawa dampak positif ke pemukiman pedesaan.

Tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, tetapi juga menciptakan kesempatan bisnis baru dan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Berkat upayanya ini, Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Unesa tahun 2021 ini berhasil meraih penghargaan sebagai Pemuda Pelopor Sidoarjo 2017/2018 serta Pemuda Pelopor Provinsi Jatim 2020/2021.

“Harapan saya, ke depannya KLG akan membuka Klinik Kecanduan Gadget, dan Sekolah KLG, inisiatif ini memberikan inspirasi pada komunitas lain,” pungkasnya.

Penulis:

Ivvone Ramaniar Dermawan

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, FISIP

Ubhara Surabaya

Ivvoneramaniar20@gmail.com