Berita Viral

NASIB Siswi yang Keceplosan Bongkar Pungli Depan Ganjar Pranowo Terkuak, Pengamat Pendidikan Dukung

Ini nasib siswi SMKN 1 Sale, Kabupaten Rembang yang keceplosan membongkar praktik pungutan liar (pungli) berkedok infak depan Ganjar Pranowo.

Editor: Musahadah
kolase tribun jateng/instagram ganjar pranowo
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Jawa Tengah, Dr Uswatun Hasanah (kiri) mengungkap kondisi siswi yang keceplosan membongkar punbgli berkedok infak di SMKN 1 Sale. 

Untuk mencegah hal seperti ini terulang, Retno meminta agar keberadaan fasilitas ibadah di seperti masjid atau musala perlu diatur spesifikasinya agar tidak menjadi celah terjadinya praktik pungli. Selain itu, lanjutnya, anggaran pembanguan tempat ibadah di sekolah negeri sebaiknya diambil dari APBN.

"Untuk fasilitas tempat ibadah, tidak perlu mewah. Kapasitas juga menyesuaikan dengan jumlah siswa siswi yang belajar di sana. Dan yang paling penting, pembiayaan pembangunan tersebut bisa menggunakan APBN," tandas mantan Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) ini.

Sementara itu, Kepala SMKN 1 Sale, Rembang, Widodo akhirnya memberi tanggapan atas pencopotan dirinya.

Ia mengatakan sudah mendapatkan informasi yang menyatakan dirinya dibebastugaskan dari jabatannya itu.

Pencopotan tersebut imbas dari viralnya dugaan pungutan liar (pungli) berkedok infak yang ditarik dari iuran wali murid untuk pembangunan mushala.

"Sore tadi saya mendengar bahwa posisi saya di Sale sudah digantikan oleh Plh (pelaksana harian)," ucap Widodo saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/7/2023).

Widodo menjelaskan usai ramainya dugaan pungli berkedok infak yang diketahui oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat melakukan kunjungan kerja ke Rembang, dinas pendidikan dan kebudayaan kemudian langsung mendatangi SMKN 1 Sale.

"Kemarin dari cabang dinas juga mengecek ke lapangan, didampingi oleh ketua komite dan kemarin sudah dijelaskan peruntukkannya juga secara gamblang dan meninjau lokasi mushala, selain itu juga diperlihatkan kekurangan-kekurangan sarpras yang ada di Sale," terang dia.

Setelah mendapatkan informasi tentang dibebastugaskannya sebagai kepala sekolah, Widodo mengaku sampai saat ini masih menunggu surat resmi pencopotannya.

"Surat bebas tugas belum datang secara langsung ke saya, cuman saya dikasih tahu bahwa di Sale sudah digantikan sama Plh," kata dia.

Selain dibebastugaskan sebagai kepala sekolah di SMKN 1 Sale, Widodo juga dibebastugaskan dari jabatannya sebagai Kepala SMKN 2 Rembang.

"Kemarin kan saya dobel, di SMK 1 Sale dan SMK 2 Rembang, saya dibebastugaskan di dua-duanya per 12 Juli 2023," ujar dia.

Terkait dengan pencopotannya tersebut, Widodo mengaku ikhlas dan siap menerima konsekuensi dari peristiwa itu.

"Ya tetap saya tunggu seperti apa dan tetap saya siap seperti apa yang diputuskan ke saya," terang dia.

Siapa sebenarnya Widodo?

Sebelum menjabat sebagai kepala sekolah, Widodo adalah seorang guru.

Ia sudah menjalani profesi tersebut selama puluhan tahun.

Dari penelusuran Tribunnews.com, Widodo lahir di Jepara pada 16 Juni 1980.

Diketahui dari NIP-nya, Widodo yang memiliki gelar Sarjana Pendidikan (SPd) diangkat menjadi PNS pada 2005.

Sebelum menjabat sebagai Kepala SMKN 1 Sale, Widodo pernah bertugas di SMKN 1 Sedan dan SMKN 1 Gunem.

Saat memimpin SMKN 1 Sale, Widodo juga rangkap jabatan dan menjadi Plt SMKN 2 Rembang.

Kini setelah dugaan pungli berkedok infak sampai di telinga Ganjar, Widodo dicopot dari kedua jabatan tersebut.

"Kemarin kan saya dobel, di SMK 1 Sale dan SMK 2 Rembang, saya dibebastugaskan di dua-duanya per 12 Juli 2023," ujar dia, dikutip dari Kompas.com.

Widodo dibebastugaskan hingga 12 Agustus mendatang atau selama satu bulan dan dapat dilakukan perpanjangan.

Dari penelusuran Tribunnews.com di elhkpn.kpk.go.id, Widodo sudah beberapa kali melaporkan harta kekayaannya.

Ia terakhir kali melaporkan hartanya pada 26 Januari 2022 saat menjabat sebagai Kepala SMKN 1 Gunem.

Dalam laporan itu diketahui, Widodo memiliki harta kekayaan dengan total Rp 621 juta, tepatnya Rp 621.149.823.

Dua tanah dan bangunan menjadi aset terbesar milik Widodo dengan nilai Rp 610 juta.

Ia juga masih memiliki dua kendaraan senilai Rp 32,5 juta.

Aset lain milik Widodo selanjutnya adalah harta bergerak lainnya serta kas dan setara kas, masing-masing nilainya Rp 30 juta dan Rp 28,6 juta.

Andai tidak memiliki utang sebesar Rp 80 juta, maka total harta kekayaan Widodo bisa mencapai Rp 701.149.823.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kondisi Terkini Nasib Siswi SMKN 1 Sale Rembang Usai Dialog dengan Ganjar Soal Pungutan Sekolah

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved