Berita Surabaya

Kronologi 71 Warga Kalilom Surabaya Keracunan Seusai Makan Daging Kurban, Korban Masih Belum Stabil

Sebanyak 71 warga Kalilom Lor Indah Seruni II, Kenjeran, Surabaya, diduga keracunan seusai makan daging kurban

Penulis: Tony Hermawan | Editor: irwan sy
Pemkot Surabaya
Sejumlah warga di Surabaya mendapatkan penanganan di Puskesmas diduga mengalami keracunan seusai menyantap daging kurban. 

SURYA.co.id, SURABAYA - Sebanyak 71 warga Kalilom Lor Indah Seruni II, Kenjeran, Surabaya, dirawat di dua rumah sakit dan dua puskesmas seusai ramai-ramai menyantap masakan daging kurban.

Dugaan awal mereka keracunan dan aparat kepolisian tengah mendalami kasus tersebut.

Insiden ini bermula pada Kamis (29/6/2023) pagi seusai menyembelih hewan kurban.

Malam harinya, mereka menggelar tradisi kumpul-kumpul dengan agenda makan masakan daging kurban.

Menunya terdiri dari sate, gule, dan krengsengan.

Diperkirakan acara itu dihadiri sekitar 80 orang.

Baca juga: 71 Warga Kalilom Keracunan Seusai Santap Daging Korban, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Terjunkan Tim

Pada Jumat (30/6/2023), banyak anak-anak hingga orang dewasa mengalami gejala dugaan keracunan.

Adapun gejala yang dialami berupa demam, mual, muntah-muntah, hingga diare, seperti yang dialami Sami Is (53) bersama dua anak dan istri harus dirawat di Puskesmas Tanah Kali Kedinding selama dua hari setelah makan masakan itu.

"Rasanya badan lemas. Dibuat jalan badan serasa seperti mau pingsan," kata Sami Is.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun, menu masakan daging kurban tersebut dimasak oleh salah seorang warga setempat.

Beberapa warga juga ada yang ikut membantu.

Saat banyak warga yang mengeluh gejala keracunan ada salah seorang keluarga si pemasak mengalami hal yang sama.

Kompol Ardi Purboyo Kapolsek Kenjeran mengatakan, kasus ini ditangani polisi sejak Sabtu (1/7/2023).

Itu setelah camat setempat melaporkan insiden tersebut.

Langkah polisi kemudian mengambil sampling makanan untuk diteliti dan sejumlah petinggi seperti; camat, lurah, serta RT/RW telah dimintai keterangan.

"Kami dibantu Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak untuk mendalami makanan daging kurban diduga terkontaminasi racun," kata Ardi.

Penyelidikan insiden ini masih tahap observasi.

Pihaknya masih enggan menerka apakah kasus tersebut ada unsur pidana atau tidak.

Sebab dalam tahap menghimpun keterangan saksi-saksi masih belum dikerjakan secara maksimal.

"Rata-rata saksi adalah para korban. Banyak di antara mereka yang sekarang kondisinya belum stabil sehingga keterangan belum layak dijadikan paramater," ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved