Berita Situbondo

PENYEBAB Remaja Probolinggo Tewas Membusuk di Hutan Situbondo, Ada Luka Bacok Tembus ke Batok Kepala

Penyebab tewasnya Awaludin Ramadhani, remaja 16 tahun yang jasadnya ditemukan di kawasan hutan Situbondo belum terungkap.

Penulis: Izi Hartono | Editor: Musahadah
kolase surya/izi hartono
Keluarga korban Awaludin Ramadhani melihat barang bukti baju saat mendatangi ruang mayat RSU Abdoer Rachem Situbondo. Foto kanan: jasad Awaludin saat ditemukan. 

SURYA.CO.ID - Penyebab tewasnya Awaludin Ramadhani, remaja 16 tahun asal Probolinggo yang jasadnya ditemukan di kawasan hutan menuju wisata Tampora, Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten Situbondo, akhirnya terungkap. 

Jasad Awaludin Ramadhani awalnya ditemukan sekelompok pemuda yang sedang berolahraga di kawasan wisata tersebut pada Selasa (27/6/2023) 

Saat itu tak ditemukan identitas apapun, hanya ciri-cirinya berbadan gemuk mengenakan kaos warga hitam dan celana hitam dalam kondisi tertelungkup di tanah.

Bahkan, kondisi mayat telah menyebar aroma anyer atau bau busuk hingga radius cukup jauh.

Melihat ada mayat, salah seorang pemuda yang tengah berolah raga disore hari itu menghubungi dan memberitahukan kepada orang tuanya.

Baca juga: Didatangi Keluarganya, Jasad di Hutan Situbondo Ternyata Pemuda 16 Tahun, Ada Luka Parah di Kepala

Temuan mayat itu selanjutnya dilaporkan ke Polsek Banyuglugur.

Setelah itu, anggota Polsek mendatang lokasi ditemukannya sosok mayat pria Mr X dan mengevakuasi ke RSU Abdoer Rachem Situbondo. 

Hasil identifikasi terungkap jika pemuda itu adalah Awaludin Ramadhani.

Terungkapnya identitas remaja berusia 16 tahun itu, setelah orang tuanya, Rubaiyah (52), warga  Kampung Melayu, Desa Kraksaan Wetan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, mendatangi kamar mayat RSU dr Abdoer Rahem Situbondo, Rabu (28/06/2023).

Kepada wartawan Rubaiyah mengatakan, sebelumnya anak pertama dan keponakannya mendapat informasi melalui media sosial yang mengungkapkan ciri cirinya mayat yang ditemukan di Situbondo. 

Saat itu sudah tiga hari anaknya tidak pulang ke rumahnya.

"Setelah dapat kabar itu, saya bersama keluarga yang lain langsung mendatangi Polsek Banyuglugur," ujarnya.

Namun untuk memastikan mayat itu anaknya, dirinya langsung menuju ke RSU Abdoer Rachem Situbondo.

"Kalau dari barang bukti pakaian dan celananya, itu mirip punyak anak kedua saya," ucapnya.

Lalu, bagaimana Awaludin bisa sampai tewas di Situbondo? 

Polisi mengevakuasi jasad di kawasan wisata Tampora, Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten Situbondo, Selasa (27/6/2023) lalu.
Polisi mengevakuasi jasad di kawasan wisata Tampora, Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten Situbondo, Selasa (27/6/2023) lalu. (surya/izi hartono)

Kasatreskrim Polres Situbondo AKP Dhedi Ardi Putra mengatakan, karena identitas korban sudah terungkap, maka pihaknya menyerahkan jasad kepada korban keluarganya untuk dimakamkan.

"Tadi jasadnya sudah dibawa ke Kraksaan," katanya.

Berdasarkan hasil otopsi tim dr   RSU Situbondo, Awaludin meninggal dunia akibat  luka bacok di kepalanya.

Bahkan, sebagian luka bacok  tembus hingga ke batok kepala korban.

"Kami memastikan mayat itu merupakan korban penbunuhan," ujarnya.

Untuk mengungkap terduga  pelaku pembunuhan terhadap korban Awaludin, lanjutnya, pihaknya akan segera melakukan penyelidikan dan akan  memanggil sejumlah saksi untuk diminta keterangan.

"Untuk mengungkap terduga pelaku kasus  pembunuhan terhadap korban Awaludin tersebut, kami berharap pihak keluarga kooperatif,"katanya.

Sebelumnya Dhedi membeber, berdasarkan hasil autopsi luar, memang ditemukan bekas luka dibagian kepalanya.

Sejumlah luka itu, kata perwira asal Mojokerto ini menjelaskan, terdapat luka dibagian dahi, samping dan belakang kepalanya.

"Untuk jumlah luka cukup banyak dibagian kepalanya," ucapnya.

AKP Dhedi menjelaskan, saat mengungkap identitas korban, sidik jarinya tidak teridentifikasi.

Hal ini dimungkinkan karena korban masih berusia 16 tahun dan belum memiliki KTP.

Karena itu, pihaknya juga menyebarkan informasi melalui ke kapala desa dan media sosial.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved