Berita Gresik

Setelah Didatangi Jokowi, Sekber Gresik Protes Rendahnya Serapan Tenaga Kerja Lokal di KEK JIIPE

Selain itu, unjuk rasa tersebut mengakibatkan kemacetan di pintu Tol Manyar menuju Jalan Raya Manyar macet parah.

Penulis: Sugiyono | Editor: Deddy Humana
surya/mochammad Sugiyono
Pintu gerbang PT BKMS KEK JIIPE tempat Sekber berunjuk rasa penerapan tenaga kerja lokal, Rabu (21/6/2023). 

SURYA.CO.ID, GRESIK – Sehari setelah didatangi Presiden Jokowi, Kawasan Industri Khusus (KEK) Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) di Kecamatan Manyar Gresik digeruduk ratusan pekerja. Para pekerja yang tergabung dalam Serikat Pekerja Bersama (Sekber) Kabupaten Gresik itu memprotes rendahnya serapan tenaga kerja lokal di KEK JIIPE.

Dalam aksinya, mereka menuntut agar perusahaan di KEK JIIPE memprioritaskan penyerapan tenaga kerja dari masyarakat Gresik.

Massa yang berasal dari 13 serikat pekerja di Kabupaten Gresik berkumpul di depan gerbang KEK JIIPE Jalan Raya Manyar, Kecamatan Manyar. Akibatnya terjadi kemacetan di areal KEK JIIPE, karena kendaraan besar dan kendaraan umum tidak bisa keluar masuk.

Selain itu, unjuk rasa tersebut mengakibatkan kemacetan di pintu Tol Manyar menuju Jalan Raya Manyar macet parah.

Penasihat Sekber Gresik, Agus Salim mengatakan, tuntutan dari Sekber adalah penegakan perda tentang penyerapan tenaga kerja lokal Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Tenagakerja sebesar 60 persen.

Menurut Agus Salim, saat ini penyerapan tenaga kerja asal Gresik di KEK JIIPE masih rendah, kurang dari 60 persen. Penyebabnya, masih tahap konstruksi di proyek PT Freeport Indonesia dan beberapa perusahaan.

“Termasuk penyandang disabilitas juga diprioritaskan, agar ikut bekerja di KEK JIIPE. Baik di PT Freeport Indonesia dan perusahaan lain di dalamnya,” kata Agus yang juga Ketua DPC Kahutindo Gresik.

Hal senada disampaikan Ketua DPC PK FNPBI (Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia) Sahrudin. Sahrudin mengatakan masyarakat Gresik harus mengisi perusahaan–perusahaan di Gresik, sebab perusahaan harus memperhatikan masyarakat lokal.

“Perusahaan harus memperhatikan putra daerah khususnya Gresik untuk bekerja di KEK JIIPE. Berdayakan disabilitas sesuai kemapuannya masing-masing perusahaan sesuai Perda Kabupaten Gresik Nomor 7 Tahun 2022,” kata Sahrudin.

Dari mediasi dengan Humas PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS) KEK JIIPE, Mifti Haris didapatkan kesepakatan bahwa akan dilakukan mediasi lanjutan dengan beberapa perusahaan yang sudah beroperasi di KEK JIIPE.

“Kami hanya memediasi, nanti nada pertemuan lanjutan dengan Dinas Tenaga Kerja Gresik dengan para serikat pekerja,” kata Mifti Haris. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved