Haji 2023
Melihat Kembali Sejarah Layanan Katering Jemaah Haji di Makkah
Katering menjadi salah satu layanan yang disiapkan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di setiap musim haji.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: irwan sy
“Jadi, bagi jemaah yang datang ke Makkah menjelang puncak haji, layanan katering diberikan pada fase sebelum dan sesudah Armina,” sebutnya.
Layanan katering di Makkah, lanjut Subhan, bertambah pada 2016, menjadi 24 kali berupa makan siang dan malam.
Setahun kemudian, layanan konsumsi jemaah di Makkah bertambah menjadi 25 kali.
Selain makan siang dan malam, ada penambahan satu kali pemberian snack berat untuk bekal sarapan jemaah.
Pada 2018 dan 2019, layanan katering di Makkah diberikan sebanyak 40 kali, dalam bentuk makan siang dan malam. Adapun pada 2020 dan 2021, Indonesia tidak memberangkatkan jemaah haji karena pandemi Covid-19.
Dijelaskan Subhan, sejak 2015 sampai 2019, selalu saja ada penghentian sementara layanan katering jelang dan setelah puncak haji.
Hanya saja, rentang masa penghentiannya yang berbeda-beda. Pada 2015, penghentian sementara bahkan sudah dilakukan sejak enam hari sebelum puncak haji.
Sementara pada 2016 hingga 2019, penghentian sementara dilakukan sejak tiga hari sebelum fase puncak haji.
Layanan katering pada masa itu baru diberikan kembali tiga hari setelah puncak haji, tepatnya mulai 16 Zulhijjah.
Ada dua alasan penghentian katering jelang dan setelah puncak haji.
Pertama, menjelang wukuf, seluruh jamaah haji dunia sudah terkonsentrasi di Makkah sehingga jalanan mulai padat dan akses menuju ke pemondokan jemaah juga sering ditutup saat menjelang salat.
“Kondisi seperti ini menyulitkan dalam proses distribusi makanan karena kepadatan lalu lintas di Kota Makkah. Kita sih maunya memberikan layanan makanan terus menjelang hari H-nya. Tapi kondisi di Makkah memang berbeda karena kepadatan lalu lintas. Seluruh bus transportasi juga dihentikan dua hari menjelang Arafah karena seluruhnya dikonsentrasikan untuk Armina,” tambahnya.
Alasan kedua, sebut Subhan, tenaga kerja penyedia layanan katering, misalnya juru masak, menjelang puncak haji ikut dikonsentrasikan ke dapur-dapur di Armina.
Sebab, layanan katering selama Armina dimasak di dapur-dapur yang disiapkan di tenda jemaah haji Indonesia di Arafah dan Mina.
“Jadi mereka sudah terkonsentrasi untuk Armina. Sehingga, layanan katering pada masa-masa itu dihentikan sementara,” ujarnya.
Evaluasi Haji 2023, Menag Yaqut Cholil Qoumas Minta Kaji Istithaah Kesehatan dan Masa Tinggal Jemaah |
![]() |
---|
Menyusuri Indahnya Jalur Pedestrian Masjid Nabawi-Masjid Quba Madinah |
![]() |
---|
Besok 2 Agustus 2023, 6.760 Jemaah Haji Indonesia Pulang ke Tanah Air, Berikut Rinciannya |
![]() |
---|
Pemerintah Arab Saudi Serahkan Hasil Investigasi Terkait Layanan Saat Puncak Haji, Ini Kata Menag RI |
![]() |
---|
Sabtu 28 Juli 2023, 20 Kloter Jemaah Haji Indonesia Pulang ke Tanah Air, Berikut Rinciannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.