Berita Blitar

Teknisi Wifi di Blitar Jadi Pedofil, Modusnya Perlambat Jaringan Internet Agar Bisa Lecehkan 2 Siswi

"Padahal pelaku sengaja membuat jaringan Wifi itu agar bisa mendatangi rumah kedua korbannya tanpa dicurigai," tambahnya

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Deddy Humana
surya/imam taufiq
Teknisi Wifi yang juga pelaku pelecehan diamankan di Polres Blitar. 

SURYA.CO.ID, BLITAR - Pelaku pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur masih bergentayangan, bahkan memakai berbagai cara demi mendapatkan mangsa. Di Blitar, seorang teknisi Wifi (Wireless Fidelity) berinisial IR (26) dilaporkan karena melakukan tindak pelecehan pada dua siswi tetangganya sendiri dengan modus memperlambat jaringan internet.

Aksi pedofilia yang dilakukan warga Desa Minggirsari, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar itu malah keterlaluan, karena melakukannya akhir 2022 lalu. Setelah perbuatannya terungkap, IR pun dijemput polisi dan dijebloskan ke sel Polres Blitar, Minggu (11/6/2023).

Pedofil yang ternyata sudah beristri dengan dua anak ini dilaporkan dua korbannya yakni Nh, siswi kelas 6 SD dan SS, siswi kelas 1 SMP yang masih tetangga desanya. Kedua korban tinggal hanya sekitar 800 meter dari kontrakan pelaku di Desa Minggirsari.

Terkuaknya kasus ini membuat gempar warga karena pelaku diketahui sering datang ke rumah kedua korban dengan dalih memperbaiki jaringan Wifi yang lemot. Ternyata lambatnya jaringan internet itu memang disengaja oleh pelaku agar bisa mendatangi kedua anak perempuan itu.

"Modusnya seperti itu. Pelaku memang dikenal sebagai teknisi Wifi sehingga tidak dicurugai karena ada alasan saat datang ke rumah korbannya," uhar AKP M Gananta, Kasatreskrim Polres Blitar.

Dijelaskan Gananta, dugaan pedofilia pada dua siswi yang rumahnya berdekatan itu terjadi akhir 2022 namun terungkap beberapa pekan terakhir karena pengakuan salah satu korbannya, yang keceplosan kepada orangtuanya.

Saat itu salah satu korban disuruh oleh orangtuanya menghubungi IR karena jaringan internet mendadak lambat. Seperti diketahui, IR memang punya jaringan Wifi yang disambung ke rumah warga, dan ia juga bisa memperbaikinya saat ada masalah dengan jaringan.

Tetapi anehnya, korban menolak ketika orangtuanya memintanya menghubungi IR. Penolakan korban ini membuat heran orangtuanya. "Kepada orangtuanya, korban mengaku takut pada pelaku. Hal ini membuat orangtuanya kaget sehingga mendesak anaknya untuk bercerita," ungkapnya.

Karena terus didesak, korban yang masih ingusan itu akhirnya mengaku kalau ia pernah diperlakukan tidak senonoh oleh pelaku. Perbuatan bejat itu terjadi di rumah korban masing-masing saat pelaku memperbaiki jaringan Wifi yang lemot.

Selama ini rumah orangtua kedua korban memang menyambung kabel untuk mendapatkan jaringan Wifi dari rumah kontrakan pelaku dengan tarif Ro 100.000 per bulan. Bisnis menyambungkan Wifi itu menguntungkan pelaku karena kalau beberapa rumah warga memesang jaringan maka tinggal menambah kabel.

Otomatis, warga juga merasa ringan karena tidak membayar penuh dan pelaku juga meraup untung karena Wifi di rumahnya kontrakannya dibayari orang yang minta sambungan itu.

Tetapi keleluasaan memasang jaringan Wifi ke rumah-rumah itu disalahgunakan pelaku dengan mengincar anak-anak di bawah umur. Pelaku IR sepertinya hapal bahwa orangtua kedua korbannya selalu bekerja di ladang pada siang hari sehingga rumah sepi.

Lantas pelaku mencari cara bagaimana bisa datang ke rumah kedua korbannya tanpa dicurugai orang lain, dan malah korbannya sendiri yang menyuruhnya datang. Dari niat jahat itu, pelaku mengotak-atik jaringan Wifi yang tersambung ke rumah korban dibikin lambat sehingga mereka akan menghubunginya, untuk disuruh memperbaikinya.

"Ternyata benar. Saat jaringan Wifi di rumahnya lemot, korban menghubungi pelaku. Tanpa sadar kalau itu trik pelaku, korban minta Wifi segera diperbaiki. Namun pelaku tak buru-buru datang melainkan menunggu orangtua korban tak ada," ungkap Gananta.

Tanpa rasa takut dicurigai orang lain, pelaku dengan santai dan senyam-senyum hati datang ke rumah korban yang diincarnya. Ketika disapa orang yang berpapasan, ia dengan terus terang pergi ke rumah kedua siswi itu untuk memperbaiki jaringan Wifi.

Sumber: Surya
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved