Berita Kota Surabaya

Jelang Hari Raya Idul Adha, DKPP Surabaya Suntikan 600 Dosis Vaksin LSD ke Hewan Ternak

Sunarno menyampaikan, pemberian vaksinasi ini diberikan secara bertahap. Prioritasnya, hewan ternak dari Kota Surabaya

surya/bobby constantine Koloway
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya mulai menyuntikan vaksin LSD terhadap hewan ternak. 

SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Pemkot Surabaya ikut mewaspadai penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) menjelang Hari Raya Idul Adha tahun ini. Mengantisipasi hal ini, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya mulai menyuntikan vaksin LSD pada hewan ternak di Surabaya.

"Kami telah mulai memberikan vaksinasi kepada sekitar 48 ekor sapi pekan ini. Di antaranya, menyasar peternak di wilayah Rungkut," kata Kepala Bidang Peternakan DKPP Kota Surabaya, drh Sunarno Aristono Minggu (11/6/2023).

Sunarno menyampaikan, pemberian vaksinasi ini diberikan secara bertahap. Prioritasnya, hewan ternak dari Kota Surabaya yang akan keluar wilayah Provinsi Jawa Timur.  "Jadi wajib memvaksin LSD minimal satu kali, terus antar pulau juga wajib vaksin. Pintu keluar provinsi juga masih diseleksi karantinanya. Jadi yang kita suntikkan ini hanya hewan ternak saja," ujarnya.

Saat ini, Kota Surabaya mendapatkan alokasi total vaksin LSD sebanyak 600 dosis dari pemerintah pusat. "Kalau LSD cukup setahun sekali, booster (PMK) 6 bulan sekali," paparnya.

Selain vaksin LSD, DKPP Surabaya juga memberikan vaksin PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) terhadap hewan ternak. Untuk gelombang pertama, vaksin PMK sudah mencapai 100 persen dan dilanjutkan vaksin booster 6 bulan sekali.

Untuk vaksin PMK, Kota Surabaya mendapatkan alokasi sebanyak 4.500 dosis. Dari total alokasi tersebut, sebanyak 2.959 dosis telah disuntikkan terhadap hewan ternak di Kota Surabaya.

"Dari jatah vaksin 4.500 dosis, sudah disuntikkan 2.959 dosis, itu sudah termasuk vaksin 1 dan vaksin ke 2. Jadi sampai akhir tahun, 4.500 dosis harus sudah disuntikkan termasuk untuk booster," jelasnya.

Dan nantinya, ada dosis pertama, kedua, dan ketiga. Tetapi untuk vaksin LSD baru pertama kali ini diberikan sedangkan untuk PMK telah masuk booster.

Sebelumnya Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo meminta masyarakat tidak perlu cemas akan adanya penyakit LSD pada hewan. Namun kewaspadaan tetap dijalankan agar penyakit LSD tidak menjadi wabah seperti PMK.

Syahrul mengaskan, Kementan telah memiliki perangkat dan sistem untuk mencegah hewan yang sakit masuk ke rumah potong hewan. Pihaknya juga akan bertindak tegas dengan tidak memberikan sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV) hewan ternak layak konsumsi jika menemukan penyakit tersebut.

Syahrul menambahkan, dengan perangkat dan infrastruktur di Kementan dan kerja sama dengan pemerintah daerah, maka penyakit hewan bisa tertangani. Seperti kasus PMK yang bisa dikendalikan.

Terkait distribusi hewan ternak jelang Iduladha 1444 Hijriyah, Syahrul menjelaskan pihaknya telah membuat standar operasional prosedur (SOP) lalu lintas perdagangan ternak di zona merah maupun kuning penyebaran penyakit sudah dilakukan untuk mencegah penyebaran. ****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved