Berita Gresik

Idul Adha Baru Bulan Depan, Kenaikan Harga Telur dan Ayam di Gresik Paksa Pembeli Berhemat

Beberapa pedagang mengakui bahwa pelanggan mengurangi jumlah pembelian. Sehingga, para pedagang tidak bisa kulakan banyak

Penulis: Sugiyono | Editor: Deddy Humana
surya/mochammad Sugiyono
Pedagang daging ayam dan telur horen (broiler) di Pasar Baru Gresik sepi pengunjung, Minggu (28/5/2023). 

SURYA.CO.ID, GRESIK – Pergerakan harga sebagian kebutuhan pokok di pasar tradisional Gresik mulai terlihat padahal hari raya kurban Idul Adha baru sebulan lagi. Kenaikan terutama terlihat pada komoditas daging ayam dan telur, yang mulai berdampak pada berkurangnya pembelian oleh pelanggan.

Seperti di Pasar Baru Gresik, Jalan Gubernur Suryo, harga ayam potong terpantau antara Rp 38.000 sampai Rp 40.000 per KG. Sebelumnya harga daging ayam masih Rp 36.000 per KG. Selain daging ayam, harga telur juga merangkak dari Rp 28.000 menjadi Rp 30.000 per KG.

Meski ada kenaikan tipis, tetapi para pembeli terpaksa mulai berhitung. Beberapa pedagang mengakui bahwa sejumlah pelanggan sudah mengurangi jumlah pembelian. Sehingga, para pedagang tidak bisa kulakan atau menjual dalam jumlah banyak.

“Ada kenaikan harga harga ayam dan telur. Harga telur sudah ada penurunan dibandingkan hari sebelumnya, tetapi masih mahal,” kata Edy Khumaidi, Ketua Paguguban Pasar Baru Gresik, Minggu (28/5/2023).

Menurut Edy, selain dua komoditas itu, harga beberapa kebutuhan pokok juga naik. Seperti harga beras termurah sekitar Rp 11.000 sampai Rp 13.000 per KG.

Edy berharap harga segera normal kembali, dan ia mengakui hal ini didorong momen menjelang hari raya kurban. “Kalau bisa, harga sembako segera normal kembali sebelum hari raya Idul Adha yang kurang satu bulan lagi,” ujar Edy.

Kenaikan daging ayam potong memang dikeluhkan oleh pedagang, sebab volume penjualan menurun. “Kalau bisa, harga ayam potong segera normal sekitar Rp 30.000 per KG,” kata Kamisih, seorang pedagang daging ayam dan telur di Pasar Baru Gresik.

Menurut Kamisih, penjualan daging ayam turun sebab pelanggan mengurangi jumlah pembelian. “Ini ayam masih menumpuk. Pelanggan mengurangi pembelian,” katanya. ******

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved