Berita Surabaya

P2MI Agresif Lakukan Edukasi untuk Hadapi Tantangan Eksternal Isu Micin Berbahaya pada Kesehatan

P2MI terus memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat bahwa MSG itu aman untuk dikonsumsi karena terbuat dari tetes tebu.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
sri handi lestari/surya.co.id
Kampanye bertema 'Cinta Pakai Micin, Why Not?' Yang digelar P2MI dengan menghadirkan ahli gizi dr Maretha Primariayu MGizi SpGK dan Prof Dr Hanifah Nuryani Lioe, Dosen Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor, dan demo masak oleh Chef Fajar Alam Setiabudi di Surabaya, Selasa (23/5/2023). 

Dalam kesempatan yang sama, hadir pembicara dr Maretha Primariayu MGizi SpGK, Prof Dr Hanifah Nuryani Lioe yang merupakan Dosen Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor yang juga dimeriahkan dengan demo masak oleh Chef Fajar Alam Setiabudi.

“Kandungan Na di MSG lebih sedikit dibandingkan garam dapur sehingga risiko hipertensi akibat konsumsi natrium berlebih lebih tinggi pada garam dapur pada takaran yang sama," kata Prof Dr Hanifah Nuryani Lioe.

MSG mengandung 13,6 persen Na atau 12 persen Na dalam bentuk MSG monohidrat, sedangkan garam dapur 39 persen Na.

"Penggunaan MSG dalam masakan bahkan dapat menurunkan penggunaan garam dapur yang normal,” tambah Prof Hanifah.

dr Maretha Primariayu, M.Gizi, Sp.GK, menambahkan, penambahan MSG pada makanan tidak mengurangi gizi dari makanan tersebut.

"Bahkan, asam amino glutamat yang terkandung dalam bumbu umami seperti Monosodium Glutamat (MSG) dapat membantu meningkatkan selera makan.  Peningkatan selera makan ini membantu dalam pemenuhan asupan gizi yang baik,” ungkap dr Maretha.

Acara di Surabaya, ditutup dengan demo masak oleh Chef Fajar Alam Setiabudi, yang menyajikan menu lele crispy Indonesia.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved