Usai Pertemuan Gibran dan Prabowo, Pengamat: Sikap Jokowi dan Gibran Masib Belum Jelas

Bambang Budiono, MS, dosen Luar Biasa, pengajar Antropologi Politik di FISIP Unair berpendapat pertemuan putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming

Editor: Adrianus Adhi
Dok Pribadi
Bambang Budiono, MS, dosen Luar Biasa, pengajar Antropologi Politik di FISIP Unair 

SURYA.co.id, Surabaya - Bambang Budiono, MS, dosen Luar Biasa, pengajar Antropologi Politik di FISIP Unair berpendapat pertemuan putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming dan Prabowo Subianto di Solo menjadi sorotan.

"Meski sudah Musra, tapi sikap Jokowi dan Gibran masih belum jelas mau mendukung siapa?"

"Peluang terbesarnya sih ke Ganjar Pranowo, tapi itu kan belum secara terbuka disampaikan."

"Ini bentuk politik dua kaki. Di satu sisi memberi sinyal positif kepada Ganjar Pranowo, pada sisi yang lain memberi angin segar kepada Prabowo Subianto," kata dia.

Menurut Bambang manuver ini perlu dicermati.

"Manuver anak dan menantu Pak Presiden ini menurut saya ya bagian dari sikap politik main prapatan," tambah dia.

"Pemain Prapatan, kata orang Surabaya kalah menang nyirik'. Kalau Prabowo kalah Jokowi menang dari terpilihnya Ganjar. Kalau Ganjar kalah, Jokowi menang dari kemenangannya Prabowo," sambungya.

"Jangan-jangan presiden kita yang akan datang adalah 'Ganjar Prabowo'," selorohnya

"Tapi saya tetap yakin sikap Jokowi itu didasari niat baik untuk kejayaan bangsa dan negara Indonesia' ujar Bambang Budiono.

Gibran Dipanggil PDIP

Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mendapat telepon dari elite PDIP. Telepon elite PDIP, setelah Gibran Rakabuming Raka bertemu dengan Prabowo Subianto di Solo.

Sosok elite PDIP yang dimaksud adalag Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Ya, Gibran Rakabuming Raka dipangil ke Jakarta.

Belum ada informasi terbaru soal apa sebenarnya tujuan Gibran Rakabuming Raka dipanggil oleh PDIP, usai bertemu Prabowo Subianto di Solo.

Melansir TribunSolo.com, Gibran Rakabuming Raka mengatakan siap menerima hukuman, bila pertemuan dengan Prabowo Subianto tersebut dianggap PDI Perjuangan sebagai pelanggaran.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved