Berita Viral
CERITA SEBENARNYA Husein Ali Rafsanjani Mundur CPNS Pangandaran, Ayah: Merasa Terancam dan Trauma
Ini lah cerita sebenarnya Husein Ali Rafsanjani (27), CPNS Pangandaran yang mengundurkan diri karena tertekan seusai melaporkan dugaan pungutan liar
"Namun ini tidak terinformasikan hilangnya sehingga ke peserta dianggapnya anggaran masih ada," ungkap Ridwan Kamil.
Selain itu, Ridwan Kamil juga mengatakan, dari informasi Pemkab Pangandaran, besaran biaya juga sudah dibahas untuk pendidikan tersebut.
Anggaran yang keluar tersebut dinyatakan sebagai hasil keputusan rekan-rekan angkatannya.
Menambahkan, Husein juga dinilai banyak melakukan pelanggaran indisipliner.
"Yang ketiga, ternyata banyak pelanggaran indisipliner yang mengemuka, yang akumulatif ya. Sehingga surat pengunduran diri ini sebenarnya ada tidak ada pengunduran diri."
"Memang akan ada tindakan terhadap yang bersangkutan karena ada akumulasi itu," tuturnya.
Hal tersebut membuat Husein akan menerima sanksi dari dinas terkait.
"Tapi apa pun itu, sebagai Gubernur, karena saya pembina seluruh PNS, saya mau dengerin juga versi dari Husein nanti sore," katanya.
Di bagian lain, kisah Husein Alrafsanjani itu mmebuat Susi Pudjiastuti merasa heran.
Hal itu disampaikan Susi dalam tulisannya di akun twitter resminya.
"Heran, sy akan coba tanyakan ke Pak Bupati nanti sy kabari," tulis @susipudjiastuti yang dikutip Tribunjabar.id, Rabu (10/5/2023) pagi.
Viral di TikTok

Husein Ali Rafsanjani sebelumnya mengajar di SMP Negeri 2 Pangandaran.
Kisah Husein yang mengundurkan diri sebagai PNS, sempat diunggah dalam akun TikTok miliknya, @husein_ar.
Melansir Tribun Tangerang, Husein mengaku dia mengungkap praktik pungli terhadap peserta Latihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada tahun 2020.
Dari video berdurasi 5 menit 30 detik itu, Husein menceritakan awalnya diminta untuk membayar uang transportasi saat mengikuti kegiatan latsar CPNS 2022.
Padahal, dalam surat tugas yang diterima Husein tertera rincian anggaran yang telah dibiayai oleh negara.
Namun, secara tiba-tiba ia justru diminta membayar uang transport itu.
Bahkan, bagi peserta yang tidak ikut kegiatan tersebut juga wajib membayar.
Tak sampai di situ, Husein juga kembali diminta membayar lagi sejumlah uang pada saat pelatihan berlangsung.
"Yang bikin jengkelnya tuh, ikut enggak ikut sama rombongan (harus bayar). Kalau saya kan naik motor, dari Pangandaran ke Bandung."
"Ada juga kan orang yang engak bisa ikut karena lagi hamil atau lagi sakit itu juga disuruh bayar."
"Makanya, saya jengkel," ucapnya dalam video.
Tak berhenti sampai di situ, di tengah kegiatan latsar, ia kembali ditagih uang sebesar Rp 350 ribu.
Menurutnya, nominal itu tergolong besar baginya dan teman-temannya.
Terlebih saat itu, ia dan rekan-rekannya belum menerima gaji selama tiga bulan.
Saat itu, Husein mengaku, kondisi keuangannya sedang sangat krisis hingga uang di rekeningnya kurang dari Rp 500 ribu.
Ia pun lantas memberikan bukti screenshot saldo di ATM-nya itu kepada si penagih.
Atas insiden tersebut, Husein lantas melaporkannya ke website lapor.go.id dengan mencantumkan berbagai buktinya.
Setelah melaporkan kejadian itu, masalah baru justru timbul.
“Nggak lama setelah laporan saya lapor, tiba-tiba dicari siapa yang lapor. Karena banyak yang dituding, kasihan, saya juga nggak mau ngerugiin orang, saya ngaku aja bahwa itu saya yang lapor,”
“Dari situ ditelepon untuk menghadap ke kantor BKPSDM Pangandaran,” ujarnya.
Saat pemanggilan tersebut, Husein mengaku diposisikan di tengah-tengah dan dikelilingi 12 orang serta dicedcar berbagai pertanyaan.
Saat ditanya alasannya melaporkan kejadian tersebut, Husein mengaku merasa keberatan saat dimintai uang yang ia tak tahu menahu fungsi uang dan urgensinya untuk apa.
“Mereka beralibi bahwa sebenarnya uangnya ada tapi di-recofusing untuk Covid-19."
"Tapi, ini maaf ya, kan saya walaupun masih muda nih, saya kan gini-gini juga sarjana S1 saya teh. Enggak bisa kalau uang negara tuh kalau perpindahan dana tuh pasti ada suratnya."
"Saya mintalah surat perpindahan dananya, mana Bu, biar saya laporin buat nurunin laporan sebelumnya. Masuk akal," katanya.
"Mereka bilang beralasan lagi, katanya sebenarnya uangnya itu enggak ada. Jadi karena kamu lastarnya waktu awal online, tiba-tiba offline. Jadi, dananya belum disiapkan dari awal," sambungnya.
Kekesalan Husein muncul lagi saat alasan pemungutan dana itu berubah-ubah.
Dalam sidang tersebut, Husein diminta untuk menurunkan laporannya dan diancam akan dipecat.
Tak takut dengan ancaman itu, ia justru meminta agar pemecatannya dilakukan pada hari itu juga.
Setelah kejadian tersebut, sekolah tempatnya mengajar justru didatangi kembali.
Ia merasa dirugikan karena justru banyak pihak yang tak tahu permasalahannya ikut terancam.
Dari situ, ia mengaku dipanggil lagi pada minggu depannya untuk menurunkan laporannya.
Akhirnya Husein pun menurunkan laporannya.
Namun, setelah menunggu satu tahun lamanya, surat pemecaran itu tak kunjung keluar hingga akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Curhatan Ayah Husein Guru Muda Pangandaran yang Viral, Rasakan Anaknya Tertekan dan Diintimidasi
Husein Ali Rafsanjani
CPNS Pangandaran
Pungli di Pangandaran
Ridwan Kamil
Susi Pudjiastuti
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Rekam Jejak Kompol Cosmas yang Ikut Naik Rantis Lindas Driver Ojol Affan, Karier Cemerlang di Brimob |
![]() |
---|
Alasan Ahmad Sahroni Dicopot dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Nasdem Bantah Gegara Ucapan Tolol |
![]() |
---|
Lihat Harga Token Listrik Rumah Tangga Per Tanggal 1 September 2025, Lengkap Cara Hitungnya |
![]() |
---|
5 Tokoh Penting yang Beri Bantuan Untuk Keluarga Driver Ojol Affan, Ada Pramono hingga Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Mahfud MD Bongkar Gaji DPR: Lebih dari Rp 230 Juta, Bisa Miliaran Rupiah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.