Pembunuhan Sampang

TAK TERIMA Istri Akhiri Hidup dengan Tragis, Pria Sampang Nekat Bunuh Adik Kandung seusai Lebaran

Tak terima istri mengakhiri hidup dengan tragis, seorang pria di Sampang, Madura nekat membunuh saudara kandungnya, pada Rabu (26/4/2023). 

Editor: Musahadah
kolase tribun madura/hanggara pratama/istimewa
ILUSTRASI. Seorang kakak membunuh adiknya di Sampang, Madura gara-gara curiga kematian istrinya. 

Diduga makamnya pun tidak dalam, karena di atasnya dikerubuti lalat.

Autopsi dilakukan oleh Tim dari Unit Inafis Satreskrim Polres Tulungagung bersama dokter forensik RS Bhayangkara Kediri.

Sebelumnya sejumlah warga diminta tolong untuk menggali makam mungil ini.

Proses autopsi dilakukan di bawah tenda yang sekelilingnya ditutup kain.

Menurut Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu M Anshori, pembongkaran makam dan autopsi jenazah dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.

"Dari autopsi akan bisa diketahui, apa penyebab pasti kematian bayi ini. Apakah ada tanda kekerasan, atau penyebab lainnya," terang Anshori.

Kejadian ini bermula saat salah satu warga Desa Ngunggahan, AY (22) hamil karena hubungan dengan pacarnya.

Ia lalu melahirkan sendiri di rumah pada Minggu (23/4/2023) pukul 08.00 WIB.

Menurut penjelasannya pada polisi, bayi perempuan itu ditinggal ke kamar mandi.

AY mengaku pingsan di kamar mandi selama 1,5 jam karena pendarahan.

Saat siuman ia menelpon temannya kemudian diantar ke RS Muhammadiyah Bandung.

Pihak rumah sakit pun mempertanyakan bayi yang dilahirkan AY.

SP, ayah AY kemungkinan datang membawa bayi itu di dalam tas hitam dalam kondisi meninggal dunia.

AY yang mengalami pendarahan dirujuk ke RSUD dr Iskak Tulungagung, sementara bayinya dimakamkan oleh SP.

Kejadian ini lalu dilaporkan ke Polsek Bandung, dan diteruskan ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polres Tulungagung.

Polisi yang melakukan penyelidikan mendapatkan petunjuk awal, bahwa bayi yang dilahirkan AY sengaja dibunuh.

Polisi sudah melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi.

Untuk melengkapi alat bukti, polisi memutuskan untuk membongkar makam korban dan melakukan autopsi pada jenazahnya. (Hanggara Pratama/David Yohanes) 
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved