Berita Blitar

Pabrik Aspal Beton Dibekingi 'Orang Kuat', Warga Desa di Blitar Blokir Jalan Rusak Secara Diam-Diam

Karena informasinya, selama ini ternyata warga seperti diteror lantaran pihak pabrik punya beking orang-orang kuat

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Deddy Humana
surya/imam taufiq
Jalan di depan pabrik pengelolaan aspal dan beton hotmix di Desa Babadan, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar ditutup dengan betonbis, karena warga marah jalan tidak diperbaiki. 


SURYA.CO.ID, BLITAR - Kabupaten Blitar termasuk daerah yang paling sering terjadi protes atas kerusakan jalan antar desa atau antar kecamatan yang berbuntut penutupan oleh warga. Kali ini penutupan jalan antar kecamatan juga dilakukan secara diam-diam warga Desa Babadan, Kecamatan Wlingi, Selasa (11/4/2023), sebagai bentuk protes atas kerusakan parah jalan desa mereka selama lebih dari setahun terakhir.

Di salah satu titik jalan rusak sepanjang 2 KM itu, warga memasang betonbis, yaitu cor beton yang biasa dipakai membuat sumur. Tidak diketahui kapan betonbis itu terpasang di sana, tetapi kemarin pagi mendadak sudah tergeletak menutup jalan.

Aksi itu merupakan bentuk kekesalan warga yang sudah berkali-kali protes namun tak juga ada respons dari Pemkab Blitar. Padahal lokasi jalan yang rusak itu berada di depan pabrik pengelolaan aspal, beton hotmix, dan pengelolaan batu gunung untuk digiling jadi batu koral.

Beberapa warga membenarkan penutupan jalan dengan betonbis itu, dan memang dilakukan secara senyap. Karena informasinya, selama ini ternyata warga seperti diteror lantaran pihak pabrik punya beking orang-orang kuat dan berpengaruh untuk meredam emosi warga.

"Banyak mata-mata dari pabrik jadi kalau ada apa-apa di sini dengan cepat terdengar. Makanya, aksi kali ini berlangsung senyap. Dan kenapa yang kami pasang di jalan itu bukan pohon pisang, melainkan betonbis. Itu agar tidak mudah dipindahkan atau dibuang," ungkap seorang warga.

Dengan pemasangan betonbis yang cukup besar itu, warga berharap truk-truk tronton dan truk molen yang setiap hari keluar masuk pabrik tidak bisa melintas. Warga pun mengaku sudah lama mengetahui bahwa kerusakan jalan desa itu akibat aktivitas truk-truk yang keluar masuk pabrik tersebut.

Jalan dari Kecamatan Wlingi ke Kecamatan Gandusari itu rusak akibat setiap hari dilewati puluhan truk tronton dan truk molen. Beberapa waktu lalu warga pernah protes karena pabrik itu menebar polusi udara atau debu dari mesin penggiling batu yang menyebabkan gagalnya panen tembakau.

"Kami bisa diibaratkan seperti ayam mati di lumbung padi. Betapa tidak, tinggal di wilayah yang ada pabrik pengelolaan aspal beton hotmix, dan beton ready mix, tetapi jalan desa kami tidak mulus. Faktanya jalan desa kami rusak parah, tak terkecuali yang ada di depan pabrik itu," tambah warga lainnya.

Merespons aksi warga dan adanya teror dari orang kuat, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Blitar, Sugianto hanya mengaku heran. Ia juga baru tahu, ada pabrik pengelolaan aspal dan beton hotmix di Desa Babadan namun jalan desa yang dilewati truk siang malam malah rusak.

"Sepertinya tidak pantas, masak rakyat disuruh menikmati masalahnya saja. Bahkan gara-gara jalannya berlubang seperti itu sehingga banyak pengendara sepeda motor terjatuh. Mestinya, pemkab itu hadir untuk mengkomunikasikan keluhan warga itu," kata Sugianto.

Hal senada diungkapkan M Trianto, koordinator LSM KRPK (Komite Rakyat Pemberanfasan Korupsi). Menurutnya, kasus ini menunjukkan bahwa pengusaha tidak punya kepedulian atas kesejahteraan masyarakat di sekitar pabrik.

Pengusaha sudah mendirikan pabrik di desa itu dan melewati jalannya hingga rusak, namun giliran jalan hancur, malah tidak ada kepedulian. "Kami memang sering mendengar kalau keberadaan pabrik itu sering dikeluhkan warga, terurama terkait jalan rusak. Namun anehnya, pemkab diam saja," kata Trianto.

"Seharusnya pabrik itu sering mendapat proyek pengaspalan jalan di mana-mana, jadi pemkab bisa berkomunikasi agar pengusahanya menutup atau menambal jalan yang rusak. Biayanya pasti juga tidak seberapa asalkan tidak memancing gejolak warga," pungkasnya. ****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved