BUNTUT 3 Petugas AVSEC Bandara Soetta Dipecat karena Cium Tangan Bahar bin Smith, Pengacara: Zalim

Pemecatan 3 petugas AVSEC Bandara Soekano Hatta akibat mengawal dan mencium tangan Bahar bin Smith berbuntut. 

Editor: Musahadah
kolase twitter/tribunnews
Petugas AVSEC Bandara Soekarno Hatta dipecat gara-gara kawal dan cium tangan Bahar bin Smith. Ini reaksi pihak Bahar bin Smith. 

Atas pelanggaran tersebut, diambil tindakan tegas dengan memberikan sanksi terberat sesuai perjanjian kerja kepada ketiga avsec tersebut.

Sanksi berat yang dimaksud adalah pemberhentian.

Siapa sebenarnya Bahar bin Smith? 

Bahar bin Smith tiba di Mapolda Jabar, Senin (3/1/2022). Terungkap sosok Tubagus Nurul Alam, pelapor Bahar bin Smith.
Bahar bin Smith tiba di Mapolda Jabar, Senin (3/1/2022). Terungkap sosok Tubagus Nurul Alam, pelapor Bahar bin Smith. (kolase tribun jabar)

Bahar bin Smith lahir di Manado, Sulawesi Utara pada 23 Juli 1985.

Dia anak pertama dari tujuh bersaudara.

Dia berasal dari keluarga Arab Hadhrami golongan Alawiyyin bermarga Aal bin Sumaith.

Ayah bernama Sayyid Ali bin Alwi bin Smith (wafat 17 Oktober 2011), sedangkan ibunya bernama Isnawati Ali berasal dari Minahasa Tenggara. 

Pada tahun 2009, Bahar menikahi seorang Syarifah bermarga Aal Balghaits bernama Fadlun Faisal Balghoits.

Dari pernikahannya dengan Fadlun, Bahar dikaruniai empat anak: Sayyid Maulana Malik Ibrahim bin Smith, Syarifah Aliyah Zharah Hayat Smith, Syarifah Ghaziyatul Gaza Smith, dan Sayyid Muhammad Rizieq Ali bin Smith. Anak terakhirnya, Ali, lahir pada tanggal 4 Februari 2018.

Bahar bin Smith merupakan pemimpin dan pendiri Majelis Pembela Rasulullah yang berkantor cabang di Pondok Aren, Tangerang Selatan.

Selain itu dia juga merupakan pendiri Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin di Kemang.

Bersama para anggota Majelis Pembela Rasulullah,Habib Bahar kerap melakukan aksi razia dan penutupan paksa di beberapa tempat hiburan di Jakarta.

Aksinya yang paling menonjol adalah ketika dia menggerakan sekitar 150 orang jamaah Majelis Pembela Rasulullah pada bulan Ramadan tahun 2012[6] untuk melakukan razia di Cafe De Most Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Hal tersebut dilakukannya karena kafe tersebut diduga sebagai sarang maksiat, dia kemudian menutup paksa Cafe De Most dan meminta agar tempat tersebut ditutup sebulan penuh selama bulan Ramadan.

Dia juga dikenal dekat dengan ormas Islam bentukan Muhammad Rizieq Shihab, Front Pembela Islam.

Sumber: Warta Kota
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved