SOSOK Bu Bidan yang Jadi Pemicu Mantri S Suntik Mati Kades Salamunasir, Dicemburui Karena Posyandu
Inilah sosok wanita yang menjadi pemicu mantri S (inisial) memberikan suntikan maut kepada Salamunasir, Kades Curuggoong.
SURYA.CO.ID - Inilah sosok wanita yang menjadi pemicu mantri S (inisial) memberikan suntikan maut kepada Salamunasir, Kepala Desa Curuggoong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten,
Seperti diketahui, suntikan maut mantri S ke tubuh Kades Salamunasir terjadi di rumah korban pada Minggu (12/3/2023).
Awalnya Mantri S mendatangi rumah korban di Kampung Sukamanah , namun Kades Salamunasir tidak berada di tempat.
Mantri S kemudian meminta istri korban untuk menghubungi korban agar segera pulang.
Saat Salamunasir pulang, justru terlibat cekcok dengan pelaku yang sudah menunggu.
Baca juga: BREAKING NEWS Rumah Kades di Probolinggo Dilempari Bondet, Mobil Brio Baru Beli Pun Rusak
Lalu, tiba-tiba Mantri S menikam korban dengan sebuah jarum suntik yang sudah berisi cairan obat.
Korban langsung pingsan dan dibawa ke Puskesmas Padarincang.
Lantaran kondisi korban yang tidak sadarkan diri, korban langsung dilarikan ke RSUD Banten, namun nyawanya tidak tertolong.
Kapolsek Padarincang, AKP Karmana, mengatakan pelaku yang berinisial S ditangkap tidak lama setelah korban yang bernama Salamunasir meninggal dunia, Minggu (12/3/2023).
"Pelaku sudah diamankan, perkaranya ditangani Polres Serang Kota," ujarnya, Senin (13/3/2023), dikutip dari TribunBanten.com.
Kuasa hukum Mantri S, Raden Elang Mulyana mengungkap alasan di balik tragedi tersebut.
Menurutnya, Mantri S nekat melakukan itu karena cemburu.
Mantri S cemburu setelah melihat foto istrinya, N (inisial) sedang makan dengan Salamunasir.
Foto itu disimpan di telepon genggam istrinya.
Menurut Raden Elang Mulyana, S beberapa kali mengingatkan sang istri kaitan masalah cemburu.
"Pelaku juga datang ke rumah korban untuk mengklarifikasi terkait dugaan perselingkuhan," kata Raden Elang kepada TribunBanten.com, Senin (13/3/2023).
Menurut Raden Elang, Mantri S tidak berniat membunuh Salamunasir karena cairan yang masuk ke dalam tubuh kades itu adalah cairan injeksi yang biasa digunakan untuk obat, bukan racun.
Awalnya, S hanya berniat memberikan efek jera saja kepada Salamunasir.
"Pelaku cekcok dengan korban hingga emosi. Berdasarkan pengakuan pelaku (S), alasan menyuntikan itu karena ingin memberikan efek jera biar lemas saja, tidak ada niat untuk membunuh," ungkap Raden Elang.
Bahkan setelah korban mengalami lemas dan sesak napas, S juga membantu membawa korban ke Puskesmas Padarincang, hingga ke RSUD Banten.
"Obat itu kan cuma obat alergi dan bisa menimbulkan lemas doang, tapi korban sesak nafas."
"Sehingga pelaku (S) juga kaget dan langsung membawa korban ke Puskesmas," katanya.
Lalu siapa N dan bagaimana hubungan sebenarnya dengan Kades Salamunasir?
Ternyata istri Mantri S ini adalah seorang bidan di Desa Curuggoong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang.
Sebulan sekali, N yang tinggal di Kampung Pasar, Desa Kadubeureum, Kecamatan Padarincang, itu kerap mengadakan Posyandu di kampung-kampung yang ada di Desa tersebut.
Menurut Sekretaris Desa Curuggoong, Maskun, bidan N dengan Salamunasir dekat karena berkaitan dengan profesi.
"Kenal seperti biasa aja (Secara profesi). Tersangka ada pikiran lain sehingga ada kesalahpahaman," kata Maskun.
Di sisi lain, isu perselingkuhan antara Salamunasir dengan bidan N muncul. Namun terkait hal ini, Maskun mangaku tidak mengetahui.
"Terkait masalah itu kita enggak mengetahui, cuma dekat juga secara profesi doang kan," pungkasnya.
Sosok Mantri S
Di bagian lain sosok Mantri S akhirnya terungkap.
Camat Padarincang, Agus Saepudin, menjelaskan pelaku merupakan seorang mantri di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten.
Selain sebagai seorang mantri, pelaku juga membuka praktik pengobatan di Kampung Sukaraja, Serang.
Ketua RT Desa Curuggoong, Bahraen, mengatakan banyak warga yang berobat ke tempat praktik pelaku.
"Dia (pelaku) buka praktik di rumahnya, dia warga kampung Sukaraja, kalau tugasnya mah di RSUD Banten."
"Banyak masyarakat yang berobat ke sana," paparnya, Senin.
Kepala BKD Provinsi Banten, Nana Supiana mengatakan, saat ini tengah menunggu status kepegawaian Mantri S.
"Sementara infonya (PNS di RSUD Banten,-red) itu, tapi kita belum tau status yang bersangkutan apa, PNS atau bukan, jabatannya apa kita masih tunggu dari pihak RSUD Banten," ujarnya kepada awak media saat di Pendopo Gubernur Banten, Senin (13/3/2023).
Setelah itu mengetahui status S, baru kemudian BKD melakukan proses sesuai dengan fakta data peristiwa, yang dilakukan oleh pelaku.
"Nanti kita melakukan langkah-langkah sesuai dengan aturan tentang PNS jika dia PNS, atau PPPK, tindaknya terukur sesuai dengan perbuatannya," ujarnya.
Disampaikan Nana, untuk kasus hukum pidana yang dialami pelaku merupakan ranah dari pihak kepolisian.
Menurutnya, ketika ada surat penahanan terhadap yang bersangkutan.
Apabila yang bersangkutan merupakan ASN atau PPPK di wilayah kerja Provinsi Banten.
Biasanya, kata dia, pihaknya akan mendapatkan surat pemberitahuan terkait penahanan.
"Kalau yang bersangkutan ditahan, biasanya kita lakukan pemberhentian sementara dulu, sampai proses inkrah," ungkapnya.
Di bagian lain, Polresta Serang Kota meminta bantuan ahli, untuk memeriksa kandungan obat injeksi Sidiadryl Diphenhydramineyang disuntikkan Mantri S ke tubuh Kades Salamunasir.
"Kami sudah bersurat ke ahli agar mengecek kandungan itu (Sidiadryl Diphenhydramine ) nanti mereka yang menjelaskan,"kata Waka Polresta Serang Kota, AKBP Hujra Soumena, Senin (13/3/2023).
Menurut Hujra, polisi belum dapat menyimpulkan penyebab kematian Salamunasir, karena masih menunggu hasil autopsi tim forensik.
"Korban memang sudah diautopsi, tapi untuk hasil nya butuh waktu," ungkapnya.
Kini S sudah ditetapkan sebagai tersangka, setelah menjalani pemeriksaan selama satu hari.
S diamankan di RSUD Banten, saat mengantarkan Salamunasir menjalani perawatan medis.
"Saat di rumah sakit kebetulan yang diduga pelaku masih berada di RS, pada saat itu juga diamankan," pungkasnya.
Sosok Salamunasir Menurut Masyarakat
Warga Desa Curug Goong Padarincang mengungkap sosok dan sepak terjang Salamunasir memimpin desa.
Agus Sabihis, warga sekitar, mengatakan Salamunasir baru satu tahun menjabat sebagai kepala desa Curug Goong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten.
Pada 2021, Salamunasir terpilih dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades). Dia terpilih setelah menumbangkan Kepala Desa Petahana, Tamami.
Meskipun baru menjabat, tetapi Salamunasir sudah membawa perubahan di desa.
Selain itu, Salamunasir dikenal dekat dengan masyarakat. Ia juga aktif mengikuti pengajian bulanan.
"Ini periode pertama menjadi lurah, baru satu tahun. Selama memimpin baik, ramah ke warga, aktif di masyarakat, pengajian ada," kata Agus Sabihis, warga sekitar kepada TribunBanten.com, Senin (13/3/2023).
Sebelum menjadi kepala desa, Salamunasir menjabat sebagai Sekretaris Desa Curug Goong. Hal ini yang membuat dia dekat dengan masyarakat.
Sabihi tak pernah menyangka, pria yang akrab disebut Jaro Nana itu meninggal dibunuh oleh Mantri S.
Padahal yang dia tahu, Jaro Nana dan Mantri S tak pernah ada pertikaian. Bahkan keduanya, jarang bertemu dan tidak akrab.
"Saya kaget, dengar lurah meninggal dunia. Karena dia kan sehat-sehat saja, sebelum meninggal menghadiri berbagai acara juga," jelasnya.
Sementara Ketua RT Desa Curug Goong, Bahraen mengatakan, gaya kepemimpinan Salamunasir berbeda dengan kepala desa sebelumnya.
"Selama memimpin dia mah terbuka terus ke masyarakat," katanya.
"Pak kades mah aktif di masyarakat," ujar warga Desa Curug Goong, Agus Sabihis kepada TribunBanten.com, Senin (13/2/2023).
Agus Sabihis mengaku kaget dan tidak menyangka Salamunasir yang baru menjabat kepala desa selama satu tahun tewas ditusuk jarum.
"Saya kaget pas dikasih kabar istri. Saya enggak percaya, karena pak kades enggak sakit," ungkapnya.
Sebelum tewas, kata dia, Salamuansir sempat dua kali menghadiri kegiatan seremonial.
Kegiatan pertama yakni, panen raya Kedelai di Kecamatan Padarincang, bersama Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, pada Kamis (9/3/2023).
Kegiatan kedua yakni, acara ikhtifalan atau pelulusan murid Madrasah Raudhatun Najah, di Desa Curug Goong, pada Jumat (10/3/2023).
"Kemarin juga menghadiri panen kacang kedelai sama pembukaan ikhtifalan," kata dia.
Rumah Salamunasir di Kampung Sukamanah, RT 04, RW 02, Desa Curug Goong, Kabupaten Serang, Banten, terlihat sepi.
Rumah berwarna oranye tersebut merupakan Tempat Kejadian Perkara (TKP) penusukan jarum suntik, yang dilakukan oleh mantri S kepada Salamunasir.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul BKD Tunggu Informasi Status Kepegawaian Terduga Pembunuhan Kades Curug Goong dari RSUD Banten
Mantri S
Kades Salamunasir
Mantri S Suntik Mati Kades Salamunasir
Mantri S Suntik Mati
bu bidan
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
| Tabiat Tanti Aulia Syafitri Lubis, Calon Dokter yang Tewas Terpanggang, Prestasinya Mentereng |
|
|---|
| Dedi Mulyadi Datangi Aqua Lagi Usai Heboh Dugaan Pakai Air Sumur Bor, KDM Sebut Iklannya Keliru |
|
|---|
| Di Kabupaten Jember, Sudah Ada 248 Koperasi Merah Putih, Baru 10 yang Berjalan |
|
|---|
| Rekam Jejak Hasan Nasbi yang Kritik Gaya Koboi Menkeu Purbaya, Baru Jabat Komisaris Pertamina |
|
|---|
| Ramalan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 28 Oktober 2025: Waspadai Hujan Petir di Pagi Hari |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/mantri-s-suntik-mati-salamunasir-kepala-desa-curuggoong-kecamatan-padarincang-kabupaten-serang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.