Kisah Ipin di Bangkalan

Rindukan Suami Saat Ingatannya Mulai Pulih, ODGJ di Bangkalan Ini Menuturkan Pesan Mulia ke Putranya

Kuatnya ikatan batin Mesda dan Syaiful tergambar ketika Mesda mengamati bahkan hingga mencium foto suaminya di ponsel

|
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
surya.co.id/ahmad faisol
Ingatan perempuan dengan gejala gangguan jiwa, Ny Mesda (38), warga Desa Longkek, Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan berangsur pulih, Jumat (10/3/2023). 

SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Ingatan perempuan dengan gejala gangguan jiwa, NyM esda (38), warga Desa Longkek, Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan berangsur pulih.

Bahkan perasaan rindu ibu dengan tiga orang anak itu kepada suaminya, Syaiful Rohman (42), mulai kembali bersemi.

Hal itu terungkap ketika SURYA mengunjungi rumah Mesda, Jumat (10/3/2023).

Wajah perempuan kelahiran Medan, Sumatera Utara itu tampak berseri.

Duduk di mushala, Mesda tengah melipat pakaian.

Ia juga menceritakan pesan dari suaminya melalui telepon.

“Kalau gak bisa masak, masak seadanya.

Saya pulang nanti bulan delapan (Agustus).

Kangen sama suami. Kurang enam bulan lagi,” ungkap Mesda kepada SURYA sambil menghitung jarinya hingga bulan Agustus.

Di dalam mushala atau Langgar berbahan kayu dan bambu itu, tampak sebuah kasur.

Mesda bersama ketiga anaknya untuk sementara memilih tidur di mushala karena kondisi rumahnya tidak layak huni.

Di sela melipat pakaian yang dipungut putra sulungnya, Moh Syafirin Rohman alias Ipin (16) dari jemuran, Mesda menyempatkan memberikan selembar uang kertas kepada Ipin.

Dari mulutnya terlontar kalimat pesan mulia dari seorang ibu.

“Sabar ya, nanti kalau mama ada uang dikasih lagi,” tutur Mesda.

Pulihnya ingatan Mesda juga disampaikan adik iparnya, Novi dan seorang guru di UPTD SDN I Longkek, Kulsum.

Kuatnya ikatan batin Mesda dan Syaiful tergambar ketika Mesda mengamati bahkan hingga mencium foto suaminya di ponsel.

“Suamiku ke mana?, kangen katanya. Lho siang harinya, si suami menelepon dari lapas.

Bahkan (Mesda) sempat menanyakan di mana keberadaan suaminya.

Dijawab, masih di penjara,” ungkap Kulsum.

Ia menjelaskan, Mesda mulai menanyakan keberadaan suaminya, setelah dua hari mengkonsumsi obat.

Hari ini merupakan hari keenam Mesda mengkonsumsi obat seperti yang dianjurkan pihak medis.

“Namun keseharian saya bersama suami tetap hadir di sini, membantu Ipin mengawasi adik serta menjaga ibunya (Mesda),” pungkas Kulsum.

Seperti diketahui, Kulsum merupakan guru semasa Ipin duduk di bangku kelas 1 hingga 6 di SD Negeri 1 Longkek.

Perempuan yang kini tinggal di Kecamatan Blega itulah yang memposting kondisi Ipin di media sosial.

Ipin terpaksa menunda sekolahnya demi merawat ibunya, Mesda beserta kedua adiknya; M Sarob Salsabil (11) dan M Ragil Saputra (2).

Sementara adik bungsunya yang berusia 7 bulan, meninggal dunia pada Sabtu (26/2/2023).

Kesabaran dan ketabahan Ipin merawat adik-adiknya serta menjaga Mesda menuntun Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini berkunjung ke rumah Ipin, Minggu (5/3/2023).

Risma didampingi Pj Bupati Bangkalan, Drs Mohni, MM, Dandim 0829 Letkol Kav Taufik Dwinova, serta Sekretaris Daerah Kabupaten Bangkalan, Ir Taufan ZS.

Selain memberikan bantuan berupa pakaian bagus kepada Mesda, Risma juga memberikan bantuan perlengkapan sehari-hari seperti bantal kasur, mainan anak-anak, pampers,

sejumlah uang, hingga perlengkapan sekolah untuk memastikan keberlangsungan pendidikan Ipin serta Sabil yang sudah berusia sekolah.

Salah satu poin pada dokumen Lembar Fakta Kunjungan Risma ke Kabupaten Bangkalan yang diterima SURYA menyebutkan,

Risma meminta Dinas Sosial Kabupaten Bangkalan mengusulkan keluarga Ipin agar terdaftar pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). ****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved