Alasan Masuk Sekolah Jam 5 Pagi di NTT, Ini Fakta-faktanya

Viral video masuk sekolah jam 5 pagi di Nusa Tenggara Timur (NTT) jadi sorotan publik berikut alasan dan fakta - faktanya.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
POS-KUPANG.COM/ELISABETH EKLESIA MEI
Ilustrasi - suasana kelas saat sekolah masuk jam 5 pagi di SMAN 6 Kupang, Selasa 28 Februari 2023. 

"Saya kira siswa-siswi dalam masanya dengan aspek psikologi, mereka senang, serta pada masa pertumbuhan mereka dilatih untuk bangun pagi dan belajar sehingga peroleh banyak aktivitas di sekolah untuk bangun jiwa korsa yang tangguh dalam aspek pendidikan dan menumbuhkan sebuah mutu budaya pendidikan baru," jelasnya.

"Kebijakan ini hanya berlaku untuk peserta didik kelas XII, kedepan kami akan berlakukan untuk umum," katanya.

Kebijakan baru pertama di Indonesia ini langsung digagaskan oleh Gubernur NTT dengan pertemuan resmi dengan semua kepala sekolah SMA di Kota Kupang.

"Seluruh sekolah setuju atas kebijakan ini dan siap laksanakan," tambahnya.


2. Melanggar Hak Anak

Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) NTT, Veronika Ata, SH, MH, menolak tegas kebijakan Pemprov NTT siswa masuk sekolah jam 05.00 Wita.

"Kami menolak dengan tegas, kebijakan mulai sekolah jam 5.00 pagi. Ini bentuk kekerasan dan pelanggaran hak anak. Ini sebuah kebijakan yang sepihak, tidak partisipasif, dan intimidatif," tegas Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) NTT, Veronika Ata, SH, MH, Selasa (28/2).

Menurut Veronika, kedisiplinan seorang siswa tidak bisa diukur dari memberlakukan siswa masuk sekolah jam 5 pagi. "Menurut saya, ini bukan disiplin, namun ini pelanggaran hak anak," kata Veronika Ata lagi.

Karena itu, Veronika menegaskan, pihaknya tidak setuju dengan kebijakan Pemprov NTT dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT.

"Sangat tidak setuju. Karena bagi anak, jam tidur tidak cukup, waktu istirahat terganggu. Anak mengantuk di sekolah, sehingga tidak bisa mengikuti proses belajar mengajar secara efektif," kata Veronika Ata.

Dengan berangkat ke sekolah sebelum jam 05.00 Wita, ada kemungkinan anak terburu-buru sehingga tidak sarapan pagi. "Bagaimana anak bisa makan pagi, kalau jam 4.30 harus bergegas ke sekolah. Kapan orang tua masak, kapan makan, kapan siap ke sekolah?" contoh Veronika Ata.

Veronika Ata mengatakan, dengan kebjakan ini maka ada dampak negatif bagi anak. Dimana anak terpaksa harus bangun jam 4 pagi atau bahkan sebelumnya. Dengan berangkat ke sekolah sebelum jam 05.00 Wita, maka anak juga rawan mendapatkan kekerasan seksual karena masih gelap dan transporasi tidak tersedia.

"Rawan kekerasan seksual karena masih gelap dan transportasi tidak tersedia bagi sebagian besar siswa/i. Di sekolah, siswa/i juga bisa stres, mengantuk di kelas, semangat menurun," jelas Veronika Ata.

Dampak negatif bagi orangtua, maka orang tua pasti akan sangat sibuk dengan aktifitas lainnya baik di rumah maupun mereka yang bekerja, kurang tidur dan bingung hadapi situasi ini bahkan stres. Begitupun bagi guru.

"Guru menjadi kurang istirahat, tergesa-gesa, stres. Mungkin guru terpaksa ikut aturan karena takut dipecat," kata Veronika Ata.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved