Panglima TNI Anggap KKB Papua Egianus Kogoya Tak Ada Apa-apanya: Kelompok Kecil, Kayak Preman
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menganggap KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya tak ada apa-apanya. Hanya kelompok kecil dan seperti preman.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
"Yang ini jangan dibesar-besarkan, nanti dia (KKB) makin senang. Masyarakat Papua saya yakin mayoritas menginginkan kedamaian, ingin hidup yang layak, ingin membesarkan putra/putrinya pada masa depan mereka," kata dia.
Bahkan, Yugo Margono menyebutkan bahwa KKB adalah kelompok kecil yang bertindak seperti preman yang melakukan tindakan memeras masyarakat dengan teror.
Pola yang dibangun oleh kelompok tersebut, kata dia, terus berulang ketika kehabisan dana.
"Ini kelompok kecil, jangan terlalu dibesar-besarkan kadang-kadang.
Jadi, kalau di Jawa atau di luar daerah itu kayak preman," kata Panglima yang didampingi oleh Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur Jenderal Polisi Putu Jayan Danu Putra dan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto.
Panglima melanjutkan, "Mereka menekan masyarakat, meminta uang. Nanti kalau sudah kehabisan duit, naik lagi, bakar-bakar, menekan masyarakat lagi. Begitu terus. Menurut saya jangan dibesar-besarkan."
KKB Papua Tak Bisa Koar-koar Lagi
Sementara itu, KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya bakal tak bisa koar-koar lagi di media sosial.
Hal ini lantaran 'senjata propaganda' mereka telah berhasil diamankan Satgas Damai Canrtenz.
Satuan Tugas Damai Cartenz mengamankan berbagai dokumen dan alat propaganda yang selama ini digunakan KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.
Berbagai dokumen dan alat yang digunakan KKB Papua diamankan di dua lokasi yaitu kampung Yutpul Distrik Kilmid dan sekitar Gunung Wea Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
Dansatgas Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhan, Minggu mengatakan, dokumen dan peralatan elektronik ditemukan itu diduga digunakan untuk propaganda.
Melansir dari ANTARA, satgas Damai Cartenz yang terdiri dari anggota TNI-Polri itu menemukan berbagai peralatan saat berpatroli ke dua wilayah yang masuk dalam Distrik Kilmid dan Distrik Paro.
Ada 39 barang dan dokumen berupa surat-surat serta alat propaganda diantaranya kamera besar TV, handphone, radio HT, kabel dan lainnya.
“Barang-barang temuan tersebut telah kami amankan dan sudah kami serahkan kepada penyidik Polri untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," jelas Kombes Faizal yang juga menjabat Dirkrimum Polda Papua.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.