Jawa Timur Barometer Pemilu 2024

LINK Live Streaming Jawa Timur Barometer Pemilu 2024, Dihadiri Perwakilan Partai hingga KPU Jatim

Berikut link live streaming gelaran "Jawa Timur Barometer Pemilu 2024: Dari Jatim Menuju Panggung Nasional", Kamis (23/2/2023).

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Youtube/SURYA Online
Talkshow Series Tribun Network Mata Lokal Memilih bertajuk "Jawa Timur Barometer Pemilu 2024: Dari Jatim Menuju Panggung Nasional", di Dyandra Convention Hall, Surabaya, Kamis (23/2/2023). 

SURYA.CO.ID - Berikut link live streaming gelaran "Jawa Timur Barometer Pemilu 2024: Dari Jatim Menuju Panggung Nasional", yang diadakan oleh TribunJatim Network di Dyandra Convention Hall, Kamis (23/2/2023).

Gelaran Talkshow Series TribunJatim Network ini dihadiri oleh beberapa narasumber terpercaya, dari perwakilan partai, perwakilan KPU Jatim, hingga pengamat politik.

Mereka adalah Ketua DPD Partai Gerindra Jatim Anwar Sadad, Pelaksana Harian (Plh) Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim Budi 'Kanang' Sulistyono, Sekretaris DPW PKB Jatim Anik Maslachah, Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur M Sarmuji serta Sekretaris DPW Partai NasDem Jatim Aminurokhman.

Selain itu, talkshow tersebut juga dihadiri oleh Ketua KPU Jatim Choirul Anam, Ketua Bawaslu Jatim A Warits, dan Dekan Fisib Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam.

Ketua DPD Partai Gerindra Jatim Anwar Sadad yang hadir dalam kesempatan itu mengatakan, salah satu tugas partai politik adalah memberikan kesadaran kepada masyarakat terkait perspektif politik yang sesuai prinsip budaya bangsa. Namun, ini juga menjadi tanggung jawab bersama.

"Kita diberikan kewenangan secara konstitusional untuk melakukan penyadaran politik kepada warga," kata politisi yang akrab disapa Sadad dalam talkshow yang dipandu langsung oleh Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra tersebut.

Sadad melanjutkan, dalam konteks politik yang benar kontestan politik juga tidak perlu baper dalam menanggapi berbagai persoalan. Sebab, hal itu termasuk bagian dari seni politik. Apalagi, dalam politik juga dikenal dengan istilah satire politik yang kadang kala digunakan untuk mengkritik.

Hal itu menjadi bagian dinamika politik. Meski begitu, Sadad bersepakat bahwa memang tidak boleh ada politik yang memecah belah. "Dan itu tugas kita sebagai partai politik," ucap Gus Sadad yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris DPW PKB Jatim Anik Maslachah mengungkapkan untuk menekan potensi itu kuncinya adalah menyadari apa yang menjadi esensi politik. Bahwa politik itu memang untuk mengejar kekuasaan untuk membuat masyarakat sejahtera.

"Maka ketika itu yang menjadi ideologi, saya pikir bahwa pikiran negatif dan keinginan berbuat yang irasional itu tidak akan terjadi," ungkap Anik. Sebaliknya, Anik menilai jika keliru dalam memahami politik maka bisa membuat orang salah dalam melangkah.

Menurutnya, untuk memastikan politik berada di jalur yang tepat harus disadari bersama. "Tidak hanya ranah politik yang melakukan itu, tentu juga akademisi punya peran penting. Karena supporting terbesar bagi kami," tukas Wakil Ketua DPRD Jatim itu.

Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Jatim M Sarmuji berpendapat potensi menekan politik kebencian itu juga harus dimulai dengan kesadaran kalangan parpol. Yakni, dengan memastikan tidak salah menyodorkan calon Presiden/Cawapres.

Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved