Berita Surabaya

RSCM dan Fresenius Kabi Indonesia Dukung Aksi Integrasi Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting

RSCM didukung oleh Fresenius Kabi Indonesia menyampaikan berbagai upaya yang dilakukan untuk mendukung turunnya angka stunting

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
ist
Direktur Utama RSCM Dr dr Lies Dina Liastuti SpJP(K) MARS FIHA bersama Dokter Anak Konsultan Neonatologi Prof Dr dr Rinawati Rohsiswatmo SpA(K) dan Presiden Direktur Fresenius Kabi Indonesia Indrawati Taurus, saat tampil dalam virtual media briefing tentang berbagai upaya yang dilakukan untuk mendukung turunnya angka tengkes atau stunting di Indonesia 

"Jika bayi sudah mengalami tengkes maka perlu dilakukan tata laksana gizi di rumah sakit dengan pemberian PKMK (Pangan Olahan untuk Kondisi Medis Khusus) makanan khusus atau dengan pemberian nutrisi parenteral," paparnya.

Asuhan nutrisi prematur di RSCM dimulai sejak lahir dan dibagi berdasarkan usia kehamilan ketika bayi lahir yaitu kurang dari 28 minggu, antara 28-31 minggu dan di atas 32 minggu namun di bawah 37 minggu.

Jenis nutrisi enteral di RSCM terdiri dari pemberian asi, asi dari donor dan pemakaian ASI dan Human Milk Fortifier serta standard preterm formula.

Diskusikan dengan dokter untuk penanganan bayi prematur yang tepat agar dapat mencegah tengkes.

Orang tua juga penting memiliki pemahaman yang baik mengenai nutrisi bagi bayi prematur agar dapat bersinergi dengan rumah sakit dalam memberikan nutrisi yang tepat sehingga dapat membantu mengurangi kejadian stunting.

“Saya juga menganjurkan agar bayi rutin diukur lingkar kepala, berat badan dan panjang badan rutin sebagai upaya deteksi dini stunting. Dan untuk mendatanya, orang tua dapat menggunakan aplikasi PrimaKu yang merupakan aplikasi tumbuh kembang anak di Indonesia hasil kerja sama antara IDAI dan Kementerian Kesehatan RI. Dengan demikian, kita dapat segera melakukan intervensi jika ada risiko atau tanda-tanda tengkes pada bayi," tambah Prof  Rinawati.

Presiden Direktur Fresenius Kabi Indonesia, Indrawati Taurus menyatakan, pihaknya terus berkomitmen untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat Indonesia.

"Dalam hal ini mendukung pemerintah untuk menurunkan angka prevalensi stunting di Indonesia dengan menyediakan program edukasi, solusi nutrisi parenteral agar nutrisi bayi prematur atau Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) tercukupi," ungkapnya.

Melalui kegiatan media briefing, mereka berharap fasilitas kesehatan dapat turut bersama-sama memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga dalam mendeteksi dini malnutrisi dan mencegah stunting.

"Fresenius Kabi selalu mendukung program edukasi terkait tata laksana stunting di Rumah Sakit kepada tenaga kesehatan di beberapa kota di Indonesia dan program ini akan terus dilakukan di tahun 2023," pungkas Indrawati.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved