Citizen Reporter

Siswa SMP Muhammadiyah 4 Surabaya Belajar Sabar dan Teliti di Kampung Batik Giriloyo Yogyakarta

Siswa kelas 8 SMP Muhammadiyah 4 Surabaya menempuh perjalanan ke Yogyakarta untuk belajar cara membatik di Kampung Batik Giriloyo, Sabtu (11/2/2023).

Editor: irwan sy
ist
Siswa kelas 8 SMP Muhammadiyah 4 Surabaya menempuh perjalanan ke Yogyakarta untuk belajar cara membatik di Kampung Batik Giriloyo, Sabtu (11/2/2023). 

SURYA.co.id - Siswa kelas 8 SMP Muhammadiyah 4 Surabaya menempuh perjalanan ke Yogyakarta untuk belajar cara membatik.

Mereka mencoba cara membatik tulis langsung dari ahlinya di Kampung Batik Giriloyo, Sabtu (11/2/2023).

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka outing class yang merupakan agenda tahunan sekolah.

Di lokasi itu ada beberapa gazebo.

Sesaat setelah siswa datang ke Kampung Batik Giriloyo, mereka disambut dan diarahkan ke gazebo paling besar.

Di tempat itu, mereka mendapatkan pengetahuan dasar membatik, mulai sejarah batik hingga proses finalisasi batik.

Ternyata, kegiatan mencanting batik sudah berlangsung turun-temurun, tepatnya tiga abad yang lalu.

Itu karena kampung batik itu terletak di sekitar Imogiri yang merupakan salah satu pusat kebudayaan Kerajaan Mataram.

Acara-acara kerajaan pasti membutuhkan batik sebagai pakaian resmi kerajaan dan di Kampung Giriloyo itulah batik-batik berkualitas pada zaman Kerajaan Mataram dibuat.

“Desa ini merupakan salah satu dari desa penghasil batik di Yogyakarta dan saya dipercaya perajin batik di desa ini sebagai koordinator perajin,” kata Said Romli, Koordinator Batik Desa Giriloyo.

Setelah mendapatkan penjelasan tentang sejarah hingga finalisasi proses batik, siswa diarahkan untuk membentuk kelompok yang terdiri atas 5 siswa.

Peserta yang berjumlah 110 siswa dibagi menjadi 22 kelompok kecil dengan satu orang pendamping dari Kampung Giriloyo

Pendamping siswa ini tiap hari memang berprofesi sebagai perajin batik di Kampung Giriloyo.

Siswa mula-mula diajarkan cara memegang canting yang benar, kemudian dipraktikkan cara mengambil lilin sebagai media batik, hingga dituntun untuk mengoleskan lilin cair itu pada media kain mori putih.

Siswa antusias dan senang karena kegiatan ini baru kali pertama mereka lakukan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Publikasikan Karya di Media Digital

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved