Citizen Reporter
Melihat Keunikan Desa Penglipuran Bali, Desa Wisata yang Tetap Jaga Nilai Adat dan Religi
Desa Penglipuran menjadi satu dari banyaknya wisata adat budaya di Bali yang wajib untuk didatangi.
SURYA.co.id - Desa Penglipuran menjadi satu dari banyaknya wisata adat budaya di Bali yang wajib untuk didatangi.
Desa Penglipuran merupakan wisata adat yang memiliki nilai adat dan religius yang kuat.
Bangunan-bangunan tempat tinggal yang kuat dengan adat Bali dan agama Hindu yang dianut warga setempat serta nuansa asri di setiap rumah.
Selalu ada pura untuk sembahyang bagi warga.
Itu menjadikan wisata adat ini unik, menarik, dan hanya bisa dinikmati di wisata adat Bali.
Walaupun dijadikan tempat wisata, warga yang tinggal di desa itu tetap menempati rumahnya dan menjadikan wisata ini menjadi sumber penghasilan sehari-hari.
Mereka menjual topeng kebudayaan Bali, pernak-pernik buatan tangan khas Bali, makanan khas Bali, serta menyewakan pakaian adat Bali bagi para turis yang ingin menggunakannya.
Ketika mengunjungi Desa Penglipuran bertepatan dengan perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan, itu merupakan bonus yang tidak disangka-sangka karena suasananya sangat indah.
Jangan khawatir dengan harga karena warga tidak memasang harga tinggi
Nassyandra Azizah, turis asal Sumatra Barat mengatakan, harga termasuk dalam kategori yang cukup terjangkau bagi para turis.
“Penyewaan kebaya sekitar Rp 100 ribu hingga Rp 120 ribu saja, sedangkan untuk pernak-pernik dan makanan dibanderol mulai dari harga Rp 20 ribu hingga Rp 100 ribu. Itu cukup terjangkau,” kata Nassyandra, Rabu (25/1/2023).
Di Bali, ada banyak sekali hari raya adat pada kalendernya dan salah satu dari hari raya adat tersebut ada Galungan dan Kuningan.
Pada Hari Raya Galungan dan Kuningan setiap tepi jalan yang mengitari sekitar perumahan identik dengan penjor/janur bambu yang dipasang dengan nuansa alami sebagai rasa ucap syukur umat Hindu di Bali.
Ada pula karnaval yang memperlihatkan berbagai macam budaya Bali, seperti tarian adat, pakaian adat, dan arak-arakan sesembahan.
Di Desa Penglipuran juga demikian saat menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan.
Asah Kreativitas, Mahasiswa ISTTS Tampilkan Beragam Kreasi Seni Jejepangan di Bunkasai 2025 |
![]() |
---|
HIGC Season 2, Turnamen Esport Tiga Hari Penuh Aksi, Tantangan, dan Kemenangan di Institut STTS |
![]() |
---|
Mahasiswa dan Dosen UISI Latih Warga Karangkiring Gresik Olah Kedelai Jadi Produk Bernilai Ekonomi |
![]() |
---|
Buka Wawasan Jurnalis Kampus, ISTTS Gelar Workshop Jurnalistik 'Menulis itu Mudah' |
![]() |
---|
Implementasi Gaya Komunikasi Gen Z, Mahasiswa Ubhara Hadirkan Stand up Comedy 'Roasting Cak Trubus' |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.