SDN Prajuritkulon 2 Kota Mojokerto Fasilitasi Siswa Pakai Media Pembelajaran Inovatif 'Dadu Homonim'

SURYA.co.id - Salah satu ciri pembelajaran pada kurikulum merdeka adalah berpusat pada siswa.

Kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa senantiasa menghadirkan pembelajaran yang inovatif.

Prosesnya dirancang dan dikondisikan untuk siswa agar belajar.

Hubungan antara guru dengan siswa menjadi hubungan yang saling belajar dan membangun.

Guru perlu memperhatikan komponen penting dalam proses pembelajaran.

Dari komponen itu, guru dapat merencanakan kegiatan dan strategi pembelajaran yang relevan dengan tujuan pembelajaran.

Nur Khamida Floreta, guru kelas 4 SDN Prajuritkulon 2 Kota Mojokerto mengimplementasikan pembelajaran inovatif pada pembelajaran Bahasa Indonesia, Kamis (15/12/2022).

Pada tujuan pembelajaran (TP) memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik, Reta sapaan akrabnya, memfasilitasi siswa dengan media pembelajaran inovatif bernama 'Dadu Homonim'.

Mula-mula, 26 siswa kelas 4 dibagi ke dalam lima kelompok.

Masing-masing kelompok terdiri atas lima sampai enam siswa.

Dengan bimbingan guru, setiap kelompok membuat dadu berbentuk kubus dari kertas HVS berukuran 5 cm setiap sisinya.

Setiap sisi diberi tulisan satu kata homonim, yaitu kata yang sama lafal dan ejaannya, tetapi berbeda maknanya misalnya kata malang, genting, palu, rapat, bisa, hak, bulan, dan lainnya.

“Setiap kelompok menulis enam kata homonim yang berbeda pada dadunya. Tujuannya, agar setiap kelompok bisa belajar kata homonim yang berbeda dari kelompok lain. Dengan demikian, perbendaharaan kata homonim yang dimiliki setiap siswa makin banyak,” tutur Reta.

Selanjutnya, secara bergiliran siswa melempar dadu homonim.

Kata yang muncul ditulis pada lembar kerja yang dibagikan guru.