Berita Tulungagung
Pemilik Tambang Batu Andesit yang Dituding Merusak Jalan Desa Sumberagung Tulungagung Angkat Bicara
Pemilik tambang batu andesit yang truk-truknya disebut membuat jalan Desa Sumberagung Tulungagung, rusak parah juga angkat bicara.
Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Sebelumnya, warga Desa Sumberagung, Kecamatan Rejotangan, mengadu ke DPRD Tulungagung, karena jalan desa mereka rusak parah, Kamis (26/1/2023).
Penyebabnya adalah truk-truk dari tambang batu andesit yang melintas dengan muatan melebihi ketentuan tonase.
Pemilik tambang adalah Suwarji, yang tak lain adalah mantan Kepala Desa Sumberagung.
Namun, kini Suwarji harus berhadapan dengan warga, sebagai pihak yang tertuduh.
Baca juga: Jalannya Hancur Akibat Tambang Batu Andesit, Warga Desa Sumberagung Mengadu ke DPRD Tulungagung
Suwarji pun mengakui, truk yang lewat biasanya sampai 10 ton, sementara ketentuan kelas jalan hanya 8 ton.
"Saya sepakat ada pembatasan tonase kendaraan yang lewat maksimal 8 ton," ucapnya.
Namun, Suwarji meminta agar ketentuan tonase 8 ton ini diberlakukan dengan adil.
Sebab yang lewat jalan desa itu bukan hanya truk-truk dari tambang batu miliknya. Namun juga truk bermuatan kayu atau pasir milik warga.
"Saya tidak masalah turun dari 10 ton menjadi 8 ton. Tapi harus diberlakukan sama, jangan tebang pilih," sambungnya.
Suwarji menegaskan, tambang batu andesit miliknya mengantongi izin dari Pemprov Jatim.
Dirinya juga patuh membayar pajak setiap bulan ke Pemprov Jatim.
Sebagai pihak yang taat pajak, Suwarji meminta agar haknya juga diberikan, seimbang dengan kewajibannya yang sudah dilakukan.
"Setiap bulan saya bayar pajak. Hak dan kewajiban harus seimbang," tegasnya.
Menurutnya, setiap hari hanya ada 5-6 truk yang mengangkut hasil tambang batu andesit miliknya.
Hal ini beda dengan yang diungkapkan warga, jika ada puluhan, bahkan hingga 80 truk per hari.
Batu andesit hasil tambang ini, dikirim ke Besole untuk bahan baku kerajinan.
Suwarji mengaku mempekerjakan sekitar 5 orang, namun juga melakukan kegiatan sosial.
Seperti sumbangan ke desa, tempat ibadah, uruk jalan untuk melancarkan ekonomi warga dan memelihara lansia.
"Jadi saya buka tambang ini bukan semata-mata untuk memperkaya diri sendiri," pungkasnya.