Berita Gresik

Terobosan Dekarbonisasi di Lingkungan Pabrik Semen SIG, SBI Pabrik Cilacap Budidayakan Mikroalga

Budidaya mikroalga di pabrik Cilacap merupakan terobosan inovasi yang menjadi bukti kontribusi SIG dalam upaya dekarbonisasi

Penulis: Sugiyono | Editor: Deddy Humana
surya/mochammad Sugiyono
Rumah Alga di Pabrik SBI Cilacap, Jumat (13/1/2023). 

SURYA.CO.ID, GRESIK – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melalui anak usahanya, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) membudidayakan mikroalga di area pabrik Cilacap, Jawa Tengah. Inovasi ini sebagai salah satu upaya dekarbonisasi atau penyerapan CO2 di lingkungan operasional pabrik Cilacap, Jumat (13/1/2023).

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, budidaya mikroalga dilakukan melalui sistem kultivasi kolam terbuka dengan sistem bubbling. “Kelebihan sistem ini adalah, akan banyak CO2 yang terserap oleh mikroalga,” kata Vita dalam rilis Humas SIG.

Lebih lanjut Vita menambahkan, budidaya mikroalga di pabrik Cilacap ini adalah bekerja sama antara SBI dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Matching Fund Dikti sejak 2021.

Dalam kerja sama ini, Pusat Studi Energi UGM melalui Center Of Excellence for Microalgae Biorefinery menyuplai bibit alga untuk dibudidayakan di lahan dan fasilitas infrastruktur yang disediakan oleh SBI.

“Selain itu, SBI juga turut menyediakan sumber daya manusia dan bersama dengan Matching Fund Dikti untuk memberikan dukungan dana demi menyukseskan program budidaya mikroalga,” imbuhnya.

Menurut Vita, mikroalga merupakan jasad renik yang termasuk tumbuhan bersel tunggal dan berkembang biak sangat cepat dengan daur hidup relatif pendek, yang memiliki kemampuan melakukan fotosintesis dengan CO2 dan menghasilkan oksigen. “Mikroalga dikenal sebagai salah satu penyumbang oksigen di dunia,” terang Vita.

Budidaya mikroalga di pabrik Cilacap merupakan terobosan inovasi yang menjadi bukti kontribusi SIG dalam upaya dekarbonisasi. Pada tahap pertama, budidaya mikroalga dilakukan di rumah Alga seluas 180 meter persegi dengan kapasitas 10.000 liter, dan di lahan seluas 252 meter persegi dengan kapasitas 15.000 liter.

Pengembangan terus dilakukan dengan menyiapkan lahan untuk tahap kedua seluas 525 meter persegi yang diharapkan akan mencapai kapasitas hingga 100.000 liter, sehingga total lahan untuk rumah mikroalga seluas 957 meter persegi.

“Arga juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kosmetik. Dengan diversifikasi berdasarkan biomekanismenya, alga dapat digunakan sebagai medicated cosmetic dan bahan sediaan herbal untuk farmasi. Pengembangan mikroalga diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif pengembangan ekonomi masyarakat,” jelasnya.

Sementara Direktur Center Of Excellence for Microalgae Biorefinery Pusat Studi Energi UGM, Prof Ir Arief Budiman, D Eng, IPU mengatakan apresiasi atas inisiatif pengembangan budidaya mikroalga sebagai bukti komitmen perusagaan SIG dan langkah nyata dalam menurunkan emisi CO2.

"Ini merupakan terobosan yang sangat bagus dalam dunia industri, khususnya industri semen seperti SBI, dengan memanfaatkan mikroalga untuk menyerap CO2 (karbondioksida) di lingkungan operasional perusahaan," kata Arief. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved