Pemkab Magetan Siapkan Gerilia untuk Intervensi Puluhan Ribu Lansia

Pemerintah Kabupaten Magetan di Jatim, akan menggencarkan berbagai bentuk intervensi sebagai upaya kepedulian terhadap para warga lanjut usia

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Febrianto Ramadani
GERILIA - Kepala Dinas Sosial Magetan Parminto Budi Utomo saat menemui Mbah Semi di rumahnya, di Desa Gebyog, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Kamis (21/3/2024). Meski para warga lanjut usia sudah menerima bantuan sosial, Pemkab Magetan akan memaksimalkan intervensi lebih lewat Gerilia atau Gerakan RT Peduli Lansia. 

SURYA.CO.ID, MAGETAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan di Jawa Timur (Jatim), akan menggencarkan berbagai bentuk intervensi sebagai upaya kepedulian terhadap para warga lanjut usia (lansia).

Terlebih data terakhir dari Dinas Sosial (Dinsos) menyebutkan, ada 58.000 lansia di Kabupaten Magetan yang masuk dalam Desil 1 hingga dengan Desil 5. Artinya, bagian dari kelompok kesejahteraan terbawah.

Kepala Dinsos Kabupaten Magetan, Parminto Budi Utomo, mengatakan walaupun sebagian besar sudah mendapatkan program bantuan sosial (bansos) dari pemerintah pusat, ternyata masih memerlukan perhatian setiap hari.

“Menanggapi persoalan itu, kami akan mengenalkan Gerakan RT Peduli Lansia atau Gerilia,” ujar Parminto, Sabtu (13/9/2025).

Rencananya, gerakan tersebut akan dilaunching Bupati Magetan Nanik Endang Rusminiarti dalam waktu dekat. Kemudian akan diterapkan di 3 titik.

“Tiga titik sebagai pilot project, antara lain Desa Gonggang di Kecamatan Poncol, Desa Tulung di Kecamatan Kawedanan sama Kelurahan Sukowinangun, sebagai langkah awal kegiatan peduli lansia,” bebernya.

Jauh sebelum pembentukan, Parminto mengaku, telah menjalin koordinasi dengan lintas sektor. Mulai dari beberapa perangkat daerah hingga dengan badan usaha daerah. 

“Koordinasi sangat perlu kami butuhkan, ketika nanti menemukan permasalahan-permasalahan terkait dengan lansia,” ungkapnya.

Parminto juga tidak memungkiri, jika selama pelaksanaan akan menemukan permasalahan yang dialami para lansia. Di antaranya terkait kesehatan, maupun administrasi kependudukan. 

“Terkait kesehatan lansia kami kerja sama dengan Dinas Kesehatan, kemudian adminduk kami koordinasi bersama Disdukcapil. Kalau perlu perawatan, kami juga sudah menjamin kerja sama dengan rumah sakit,” terangnya.

“Termasuk dukungan dari desa, kelurahan, kecamatan ini bisa lebih maksimal, kami kerja sama dengan Dinas Pemberdayaan dan Masyarakat Desa,” imbuh Parminto.

Di satu sisi, pihaknya juga memberikan pelatihan dan pembekalan selama beberapa hari kepada tenaga relawan, yang menjadi bagian dari Gerilia sekaligus memfasilitasi lansia.

Terkait kendala akses kesehatan lansia, terutama yang belum terdaftar sebagai Peserta BPJS, tambah Parminto, pihaknya menegaskan tetap mengikuti mekanisme yang berlaku.

“Jika lansia tersebut masuk kategori Desil 1 hingga 5, maka kami dorong masuk dalam PBI JKN atau jaminan kesehatan daerah. Namun, kalau ternyata tidak memenuhi syarat, kami akan koordinasi dengan keluarga. Intinya, jangan sampai lansia yang benar-benar rentan tidak mendapatkan layanan,” tegas Parminto.

Dinsos berharap, agar setiap RT di Magetan memiliki kepedulian nyata terhadap lansia, sekaligus memastikan mereka bisa mendapatkan haknya.

“Tentunya kebutuhan lansia dari perawatan dan jaminan sosial secara berkelanjutan bisa terpenuhi,” pungkasnya.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved