Kartu Prakerja

INFO Terbaru Kartu Prakerja 2023: Penerima BSU dan 2 Bantuan Lain Boleh Daftar, Bagaimana Caranya?

Kartu Prakerja 2023 dapat diikuti oleh penerima BSU dan 2 kategori bantuan lain. Simak cara untuk mendaftarnya.

prakerja.go.id
Ilustrasi Kartu Prakerja, penerima 3 kategori bantuan boleh daftar pada 2023 

SURYA.CO.ID - Berikut informasi terbaru terkait program Kartu Prakerja 2023.

Kabar baik, penerima Bantuan Subsidi Gaji/Upah (BSU) boleh mendaftar Kartu Prakerja pada 2023.

Selain BSU, ada dua kategori bantuan lain yang penerimanya boleh ikut program Kartu Prakerja gelombang 48 tahun 2023.

Berbeda dengan tahun lalu, Kartu Prakerja pada tahun ini menggunakan skema normal.

Insentif yang diberikan pun berbeda. Adapun tahun ini totalnya Rp 4,2 juta per orang.

Selengkapnya, simak informasi di bawah ini.

Melansir Tribunnews, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU), Program Keluarga Harapan (PKH), Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) boleh mendaftar Kartu Prakerja 2023.

"Karena tidak lagi bersifat semi bansos maka penerimaan bantuan seperti subsidi upah (BSU), BPUM, dan PKH boleh menjadi peserta Kartu Prakerja."

"Ini untuk re-training, dan re-skilling bukan bansos lagi," kata Airlangga dalam acara Launching Skema Normal Program Kartu Prakerja yang disiarkan YouTube PerekonomianRI, Kamis (5/1/2023).

Artinya, Kartu Prakerja 2023 akan berbeda pelaksanaannya dari tahun 2020-2022 di mana program ini hanya boleh diikuti masyarakat yang bukan penerima bansos.

Airlangga menyebutkan, Kartu Prakerja 2023 akan dilaksanakan dengan skema normal yang diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 113 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan presiden Nomor 36 tahun 2020 Tentang Pengembangan Kompetensi Kerja Melalui Program Kartu Prakerja.

Sementara untuk pelaksanaan Kartu Prakerja 2023, diatur dalam Permenko Perekonomian nomor 17 tahun 2022.

"Program Kartu Prakerja ini dilanjutkan di tahun 2023 dengan skema normal, skemanya bukan semi bansos lagi," jelas Airlangga.

Pemerintah menganggarkan Kartu Prakerja 2023 untuk tahap awal sebesar Rp 2,67 triliun.

"Anggarannya turun dari Rp 18 triliun menjadi Rp 2,67 triliun dan targetnya untuk 595 ribu peserta," rincinya.

Sementara untuk tahun 2023, Airlangga mengungkapkan pemerintah menargetkan Kartu Prakerja diikuti oleh 1 juta peserta.

"Sehingga totalnya kita membutuhkan tambahan anggaran sebesar Rp 1,7 triliun di tahun ini, karena Rp 2,67 triliun itu untuk 595 ribu peserta," jelasnya.

Lebih lanjut, Airlangga mengatakan untuk menyambut skema baru di Kartu Prakerja 2023, pemerintah mengajak lembaga pelatihan terbaik di seluruh Indonesia.

Baca juga: JADWAL Kartu Prakerja Gelombang 48, Tahap Pertama Akan Dibuka di Jatim dan 9 Daerah Lain

"Atau mengundang partisipasi dari lembaga pelatihan untuk menjadi bagian dari ekosistem Kartu Prakerja," ungkapnya.

Bagi lembaga pelatihan yang ingin menjadi bagian dari ekosistem Kartu Prakerja wajib memiliki asessment dan mengikuti asessment sebagai penyedia pelatihan pada skema normal.

Pemerintah juga melibatkan tim ahli independen dalam proses seleksi sebagai fungsi akreditasi.

"Silahkan lembaga pelatihan yang berminat menghubungi platform digital yang telah bekerja sama dengan Kartu Prakerja, salah satunya Sisnaker," jelasnya.

Untuk pelatihan secara offline Kartu Prakerja, Airlangga mengatakan akan dilaksanakan secara bertahap, dimulai di 10 Provinsi.

Pembukaan Kartu Prakerja 2023 gelombang pertama akan dibuka pada triwulan I di tahun 2023.

Ini pembukaan gelombang pertamanya dilakukan pada triwulan pertama tahun 2023. Untuk tahap pertama di beberapa daerah adalah DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Kalbar, Sumut, Sulsel, Bali, NTT, dan Papua," paparnya.

Ada beberapa hal baru yang akan diterapkan di Program Kartu Prakerja skema normal.

"Yaitu skema bansos ataupun offline itu minimal 6 jam itu ditingkatkan 15 jam. Kemudian bantuan ataupun biayanya adalah per orang Rp 4,2 juta namun biaya pelatihannya lebih tinggi."

"Pada saat skema bansos, biaya pelatihannya lebih rendah daripada bantuan. Sekarang biaya pelatihan sebesar Rp 3,5 juta," sebut Airlangga.

Kemudian biaya untuk pergantian transportasi sebesar Rp 600 ribu dibayarkan satu kali dan insentif survei sebesar Rp 100.000 untuk dua kali survei.

Baca juga: RESMI! Insentif Kartu Prakerja Gelombang 48 Naik, Ini Besaran dan Penjelasan Airlangga Hartanto

Cara Daftar Kartu Prakerja

  • Kunjungi situs www. prakerja.go.id
  • Login melalui akun jika sudah memiliki akun
  • Jika belum buat akun dengan mengisi username dan password
  • Pastikan kamu mengaktifkan pengaturan lokasi dengan mencentang ikon gembok di dashboard alamat situs.
  • Verifikasi KTP dengan mengisi NIK, nomor KK dan tanggal lahiir lalu klik “Lanjut"
  • Lengkapi data diri seperti nama lengkap sesuai KTP, nama ibu kandung, status bekerja, status perkawinan, pendidikan terakhir, topik pelatihan yang diminati, jenis kelamin, jumlah tanggungan keluarga, alamat sesuai KTP, dan alamat tempat tinggal lalu klik "Lanjut"
  • Proses selanjutnya verifikasi KTP dengan mengunggah foto KTP dan foto diri dengan diambil langsung dari kamera ponsel
    Verifikasi nomor ponsel, klik “Kirim”
  • Masukkan kode OTP yang telah dikirimkan via SMS ke nomor ponselmu, klik “Verifikasi”
  • Berikutnya isi “Pernyataan Pendaftar” lalu klik “Oke”
  • Jalani tes motivasi dan kemampuan dasar. Nantinya hasil tes akan dievaluasi oleh tim seleksi Kartu Prakerja.
  • Klik "Mulai Tes" dan ikuti tes nya sampai selesai
  • Pilih Gelombang yang sesuai dengan domisili Anda, lalu klik "Gabung". Nantinya akan muncul persetujuan prakerja yang berisi beberapa pernyataan.
  • Jika sudah sesuai maka klik "Saya Menyetujui". Nantinya akan ada notifikasi yang masuk melalui SMS dan e-mail setelah penutupan gelombang tentang lolos tidaknya.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved