Berita Pamekasan
Ngerinya Melintasi Pamekasan Dalam Kegelapan Malam, Banyak PJU Padam Akibat Dilempari Batu
biaya perawatan lampu PJU se-Pamekasan membutuhkan dana sekitar Rp 300 juta, sementara anggaran yang ada tidak sampai separo
Penulis: Muchsin | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, PAMEKASAN – Melintasi jalan-jalan di wilayah Kabupaten Pamekasan sebaiknya berhati-hati apalagi di malam hari. Beberapa ruas jalan terlihat gelap tanpa diterangi lampu penerangan jalan umum (PJU), sehingga banyak pengendara dan warga setempat yang merasa ngeri ketika berkendara di malam hari.
Sebenarnya ada ratusan lampu PJU yang tersebar di banyak titik jalan di Pamekasan, namun banyak pula yang tidak menyala akibat rusak, kabel putus, atau bahkan diduga akibat aksi vandalisme yaitu dilempari batu oleh orang tak bertanggung jawab sehingga membuat resah warga dan pengendara.
Ratusan lampu PJU yang padam itu tersebar, antara lain di kawasan Ponjuk Kecamatan Pakong, Palengaan, Pegantenan, Proppo. Jl Raya Branta, Larangan, Slempek hingga Talang Siring dan beberapa kawasan lainnya. Bahkan banyak PJU yang sudah padam lebih dari satu tahun.
Menurut sejumlah warga, lampu PJU yang padam bukan hanya tidak diganti yang baru. Namun juga, ada banyak tiang PJU tetapi tidak ada lampunya. Bahkan di kawasan Pantura, ada beberapa tiang PJU yang lampunya pecah dan kabel listrik antar tiang sudah raib.
Dugaan adanya vandalisme tidak hanya dialami lampu-lampu PJU, tetapi juga rangkaian lampu hias yang dipasang di pinggir jalan yang sebelum menyala kerlap-kerlip di kawasan Kecamatan Tlanakan. Kini lampu-lampu aksesoris jalan itu juga hilang, seperti diambil orang.
“Kami lihat, ada warga yang terpaksa swadaya memasang tiang dan lampu sendiri dari rumahnya, karena lampu PJU sudah lama padam,” kata seorang warga Desa Teja Barat, Kecamatan Kota Pamekasan, Senin (9/1/2023).
Taufikurrahman Khafi, warga Desa Lancar, Kecamatan Larangan yang berangkat pagi pulang malam naik motor ke kawasan kota, merasakan padamnya lampu cukup membahayakan. Apalagi saat musim hujan, karena jalan yang ia lalui merupakan jalan nasional poros Selatan.
Sebab di sepanjang jalan yang ia lewati dengan sepeda motor atau mobil, banyak dijumpai lampu PJU padam sejak lama dan sepertinya belum diperbaiki. “Yang membuat miris ketika lewat di kawasan Artodung, kondisinya gelap gulita dan jalannya menikung. Sehingga saya dan para pengendara yang melintas di kawasan itu harus hati-hati,” papar Taufik.
Taufik berharap, padamnya lampu PJU itu segera diperbaiki agar masyarakat merasa nyaman dan tidak cemas dengan keselamatan dirinya. “Saya melihat di sepanjang jalan sejauh 2 KM yang sering saya lewati, semua lampu PJU di sana padam,” ungkap Taufik.
Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasana (Sarpas) Dinas Perhubungan (Dishub) Pamekasan, Junaidi, kepada SURYA, Senin (9/1/2023) mengatakan, di beberapa kawasan d jalan raya di Pamekasan, memang ada sebagian lampu PJU yang padam dan sebagian sudah diperbaiki.
Ia mengakui, padamnya lampu PJU itu selain dipengaruhi cuaca ekstrem seperti angin kencang, juga banyak lampu yang diganti baru, namun beberapa hari kemudian padam lagi. Ternyata setelah dicek ke lokasi, lampunya pecah dan sebagian kabelnya hilang.
Dikatakan, lampu PJU di jalan raya Ponjuk sepanjang 500 meter yang kebetulan sepi dari perkampungan penduduk, sebenarnya sudah sering diperbaiki dan diganti lampu baru. Tetapi kemudian mati lagi, yang diduga ulah oknum tidak bertanggung jawab.
“Kami pernah dipanggil dewan mengenai padamnya lampu PJU di Ponjuk. Kami jelaskan, lampu PJU itu diganti baru, tetapi beberapa hari kemudian mati karena lampunya pecah akibat dilempari benda. Kami harus bagaimana, agar lampu PJU di sana awet,” papar Junaidi.
Junaidi mengakui, biaya perawatan lampu PJU se-Pamekasan membutuhkan dana sekitar Rp 300 juta, sementara anggaran yang ada tidak sampai separo. Sehingga kalau ada lampu yng padam, pihaknya harus mencari cara atau menunggu anggaran.
“Setiap menerima laporan adanya lampu PJU mati, lebih dulu kami inventarisir daerah mana saja yang padam. Kemudian setelah materialnya ada, kami bergerak menuju ke lokasi. Ketika kami mendapat laporan di satu tempat di pelosok ada lampu PJU padam, kami tidak langsung berangkat, harus menunggu dulu, demi efektifnya waktu dan anggaran,” ujar Junaidi.
Ditanya adanya beberapa warga yang memasang lampu untuk jalan dengan memyambung aliran listriknya ke kabel PLN, Junaidi menyatakan tindakan itu salah dan membahayakan. Pihaknya pernah menegur warga yang memasang lampu ke rumahnya, tetapi listriknya mengait ke kabel PLN. *****
ratusan PJU di Pamekasan padam
lampu PJU padam akibat dirusak
Penerangan Jalan Umum (PJU)
bahaya melintas di Pamekasan pada malam hari
Pamekasan gelap akibat ratusan PJU mati
Dalam Sepekan 16 Pejudi Terjaring di Pamekasan, Uang Hasil Judi Remi Mencapai Rp 2,4 Juta |
![]() |
---|
Keracunan Bau Rendaman Anyaman Bambu, 5 Warga Pamekasan Tewas Bersamaan di Dalam Sumur |
![]() |
---|
Proyek SIHT di Pamekasan Tahap 3 Segera Dimulai, Disperindag Anggarkan Rp 1,9 Miliar Dari DBHCHT |
![]() |
---|
Mantan Anggota DPRD Pamekasan Dipenjara, Terbukti Rencanakan Proyek Fiktif Plengsengan Rp 365 Juta |
![]() |
---|
Peduli Warga Terdampak Kekeringan, Aliansi Jurnalis Pamekasan Salurkan Bantuan 11 Tangki Air Bersih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.