Berita Blitar

SOSOK Riana, Ajudan Istri Wakil Bupati Blitar yang Dimutasi hingga Buat Rahmat Santoso Ancam Mundur

Mutasi Riana ini membuat Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso geram hingga mengeluarkan ancaman bakal mengundurkan diri alias lengser dari jabatannya. 

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID/Imam Taufiq
Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso ancam mundur dari jabatannya setelah ajudan istrinya, Riana dimutasi oleh bupati Rini Syarifah, Selasa (3/1/2022). Ini sosok Riana. 

Oleh bupati, Riana dimutasi menjadi Kasi Trantip (Satpol PP) di Kelurahan Tawangsari, Kecamatan Garum.

Secara struktural, Riana dipromosikan karena naik jabatan dari staf biasa menjadi kasi.

Namun, menurut Rahmat Santoso, Riana juga tidak menghendaki mutasi tersebut. 

"Kalau dia tidak dikembalikan (jadi ajudan istrinya) saya akan membuktikan ucapan saya ini (mengundurkan diri)," tegas Rahmat lagi.

Di bagian lain, ancaman Rahmat Santoso membuat geger jajaran Pemkot dan DPRD Kabupaten Blitar. 

Seperti Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Blitar, Sugianto yang mengaku tidak menyangka kalau Rahmat Santoso berani mengambil sikap politis setegas itu demi idealisnya.

Itu berarti, menurut Sugianto, jangan-jangan selama ini keduanya sudah tak ada komunikasi.

"Ya kaget lah, kok seberani itu. Memang, mestinya wabup ya diajak ngomong lah apalagi ajudan istrinya kena mutasi sampai dirinya tak bisa membela. Ini kan sama dengan kita diberi tontonan yang tak menarik," ujar anggota dewan dari Partai Gerindra ini.

Di bagian lain, Mujib, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar menyebut, sikap itu mencerminkan adanya masalah komunikasi antara Rahmat dan Bupati Blitar Bupati Rini Syarifah.

“Kalau hal sepele seperti itu saja tidak ada komunikasi apalagi kebijakan strategis. Saya kira kemacetan komunikasi ini sudah berlangsung lama. Mereka saling mendahului, saling menyalib atau sebaliknya saling apatis dan saling mengacau,” ujar Mujib kepada Kompas.com melalui saluran telepon, Selasa (3/1/2023).

Bukan hanya anggota dewan yang kaget, namun Koordinator LSM KRPK (Komite Rakyat Pemberantasan Korupsi), Trianto juga tak menyangka kalau antara Bupati Blitar dan wakilnya selama ini ada masalah yang tak muncul dipermukaan.

Sebab, ketidakharmonisan Rahmat itu sepertinya bukan karena ajudan istrinya dimutasi tanpa ngomong padanya. Namun jauh-jauh hari, sepertinya sudah kurang harmonis hubungannya.

Puncaknya, mutasi ajudan istrinya itu dibaca oleh Santoso jika Bupati Blitar Rini Syarifah sudah tak menganggapnya lagi. 

"Terserah yang memaknainya lah. Kalau bupati menganggap mutasi itu hal yang biasa karena ada yang butuh penyegaran, juga ada yang dibutuhkan karena pejabat yang digantikan itu pensiun. Namun, di sisi lain kalau dimaknai seperti itu (seperti versi wabup) ya boleh-boleh saja. Cuma jangan sampai merugikan rakyat perseteruan ini," ujar Trianto.

Profil dan Biodata Rahmat Santoso

Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso menyerahkan surat penutupan padepokan Gus Samsudin kepada kuasa hukum Priarno SH.
Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso menyerahkan surat penutupan padepokan Gus Samsudin kepada kuasa hukum Priarno SH. (surya/imam taufiq)
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved