Berita Surabaya
Bogasari Perkuat Kolaborasi dengan UKM untuk Hadapi Tantangan 2023
Kegiatan virtual event pembukaan KIAT (Kunci dan Informasi Teknologi) Bogasari Seri-4 yang digelar Rabu (21/12/2022)
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
Sementara itu, setelah 2 tahun semuanya serba online, rupanya justru sekarang mendorong konsumen untuk kembali menikmati hidangan secara tatap muka atau datang langsung ke tempatnya.
“Untuk konsumen makan di tempat ini menjadi sebuah kesempatan membuka kedai sendiri dan atau melakukan konsinyasi atau profit sharing dengan toko. Namun ini juga menyiratkan tantangan untuk mempersiapkan produk yang tahan lama, kemasan dan distribusi,” tambahnya.
Lebih jauh Kevin memaparkan, adanya tren kuliner Indonesia baru yakni sebuah tren di mana akan banyak muncul penggabungan antar kuliner Indonesia, seperti contohnya Se'i dan Sambal Matah.
Sementara itu kue tetap jadi makanan incaran konsumen, namun bukan lagi kue-kue modern.
Justru kue tradisional baik tradisional Indonesia maupun tradisional negara lain yang akan menarik perhatian.
“Contohnya Pandesal (Filipina), Baumkuchen (Jerman), Drommekage (Denmark), Funnel Cake (Amerika) dan lain-lain. Uniknya lagi, akan semakin banyak penggunaan bahan pangan lokal yang menarik perhatian konsumen. Misalnya penggunaan garam amed dari Bali, gula aren (Kulon Progo), Pala (Papua), madu (Sumbawa), Vanila dari Flores, dan lain-lain,” pungkas Kevin.