Belajar Dari Tragedi Kanjuruhan, Kapolri Akan Gembleng Personel Polisi dan Undang Instruktur Inggris
Berkaca dari Tragedi Arema vs Persebaya atau Tragedi Kanjuruhan, Kapolri Akan Gembleng Personel Polisi dan Undang Instruktur Inggris.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Melalui tahapan lanjutan penyelidikan tersebut, nantinya pihak saksi ahli bidang IT akan menyampaikan perkembangan temuan atas dugaan hilangnya rekaman CCTV yang dimaksud oleh pihak TGIPF.
"Nanti ada pihak ahli yang menyampaikan. termasuk dari pihak ketiga yang memasang CCTV di sekitar stadion Kanjuruhan," ujar mantan Kapolres Lumajang itu, di depan Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, Kamis (20/10/2022).
Di singgung mengenai dugaan penyebab hilangnya rekaman CCTV yang dimaksud. Dedi Prasetyo menegaskan, pihak saksi ahli IT akan segera memberikan penjelasan mengenai hal tersebut.
"Nanti biar ahli yang menyampaikan. Biar kompeten, biar dia yang menyampaikan secara teknisnya bagaimana," pungkas mantan Kabag Bin Polwil Madura Polda Jatim itu.
Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan, dalam hasil investigasi atas insiden Tragedi Kanjuruhan, menyebut adanya upaya aparat kepolisian mengganti rekaman CCTV di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jatim.
Upaya untuk mengganti rekaman CCTV dengan yang baru tersebut tertuang dalam dokumen laporan investigasi TGIPF setebal 136 halaman.
Anggota TGIPF Akmal Marhali membenarkan dokumen laporan tersebut. Dalam temuan ini juga TGIPF menyebut adanya rekaman CCTV di Stadion Kanjuruhan yang dilarang diunduh oleh aparat kepolisian.
“Ada juga upaya aparat kepolisian untuk mengganti rekaman (CCTV) dengan yang baru. Hal ini (berdasarkan) kesaksian dari Pak Heru selaku General Koordinator,” tulis laporan TGIPF, dikutip Kompas.com, Selasa (18/10/2022).
Selain itu, TGIPF juga menemukan rekaman CCTV berdurasi 3 jam 21 menit lebih yang dihapus.
Rekaman CCTV yang dihapus berlokasi di lobi utama dan area parkir Stadion Kanjuruhan .
Unit CCTV ini merekam pergerakan kendaraan baracuda yang akan membawa tim Persebaya Surabaya keluar dari Stadion Kanjuruhan.
Akan tetapi, pada Sabtu (1/10/2022) malam, tepatnya ketika memasuki pukul 22.21 WIB, penghapusan rekaman CCTV ini dimulai.
Sekurang-kurangnya, rekaman CCTV dihapus dengan durasi waktu selama 3 jam 21 menit 54 detik.
“Pergerakan awal rangkaian baracuda yang akan melakukan evakuasi tim Persebaya, dapat terekam melalui CCTV yang berada di lobi utama dan area parkir, “ tulis TGIPF.
“Tetapi rekaman CCTV tersebut mulai dari pukul 22.21.30 dapat terekam dengan durasi selama 1 jam 21 menit, dan selanjutnya rekaman hilang (dihapus) selama 3 jam, 21 menit, 54 detik, kemudian muncul kembali rekaman selama 15 menit,” sambung temuan TGIPF.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Belajar-Dari-Tragedi-Kanjuruhan-Kapolri-Akan-Gembleng-Personel-Polisi-dan-Undang-Instruktur-Inggris.jpg)