Berita Madiun
Laksamana Yudo Margono Dilantik Jadi Panglima TNI, Murid dan Guru SMAN 1 Mejayan Madiun Sujud Syukur
Ucapan syukur dan takbir warnai suasana nonton bersama pelantikan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang digelar oleh SMAN 1 Mejayan Madiun
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, MADIUN - Ucapan syukur dan takbir warnai suasana nonton bersama pelantikan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang digelar oleh SMAN 1 Mejayan, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, Senin (19/12/2022).
Setelah pembacaan surat keputusan, dilakukan pengambilan sumpah jabatan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Para guru dan murid begitu serius melihat acara yang disiarkan secara langsung dari Istana Negara itu.
Usai Presiden Jokowi menyematkan dua lencana di pundak Laksamana Yudo, sontak langsung disambut tepuk tangan dan sujud syukur yang dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah SMAN 1 Mejayan Agus Supriyono.
Acara kemudian ditutup dengan pemotongan tumpeng, sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas terpilihnya putra asli Madiun itu sebagai Panglima TNI.
"Kami benar-benar merasa sangat bahagia dan terharu. Bapak Yudo Margono lulusan SMAN 1 Mejayan telah dilantik menjadi Panglima TNI," ujar Agus.
Pihaknya bangga lantaran salah satu alumni sekolah tersebut, terpilih menjadi orang terhebat dan nomor satu di tubuh TNI.
"Kami berdoa semoga Pak Yudo amanah dalam menjalankan tugasnya. Serta menjadi kekuatan luar biasa, kekuatan besar melindungi Bangsa Indonesia," jelasnya.
Agus yakin, Laksamana TNI Yudo Margono dapat menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Dia berharap semoga ini menjadi berkah untuk Bangsa Indonesia.
"Semoga dapat ditiru oleh anak anak didik kami. Karena siapa pun bisa meraih masa depan yang terbaik," tandasnya.
Di tempat yang sama, teman sekolah sekaligus satu alumni Laksamana TNI Yudo Margono, Suparyo mengungkapkan sosok dan kepribadian Mantan Kasal tersebut.
"Kami lulus di SMAN 1 Mejayan tahun 1984, masuk tahun 1981. Beliau waktu SMA dulu orangnya pendiam, tapi ulet karena keinginannya masuk TNI begitu kuat. Sampai-sampai beliau mengikuti les di rumah guru matematikanya di daerah Maron," paparnya.
"Padahal beliau rumahnya jauh di Garon. Jadi naik sepeda kayuh tiap hari. Habis pulang sekolah les sampai malam. Beliau senang sepak bola," sambungnya.
Walaupun berbeda jurusan, Suparyo menilai Laksamana Yudo akrab dengan semua anak, sehingga temannya banyak.
"Beliau jurusan IPA, saya jurusan IPS. Saya sangat senang sekali. Mudah-mudahan bisa menginspirasi anak didik, menjadi berkah dan amanah bagi Indonesia. TNI lebih maju, semakin kuat, dihormati dan disegani negara lain," pungkasnya.