Brigadir J Ditembak di Rumah Jenderal
PAKAR Mikro Ekspresi Ungkap Beda Emosi Bharada E, Ferdy Sambo dan Putri, Mantan Hakim Merinding
Ini lah analisis pakar mikro ekspresi terkait penampilan Bharada E saat bersaksi di sidang. Ini bedanya dengan FErdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Setelah itu, Bharada E mengeluarkan senjatanya dan mengokang senjata, lalu menarugnya di pinggang.
"Saya ke samping di meja," katanya.
Tak lama setelah itu, Brigadir J masuk ke dalam rumah diikuti Kuat Maruf dan Bripka Ricky Rizal.
Saat itu lah, Ferdy Sambo langsung melihat dan memegang leher Brigadir J sambil menyeretnya.
"Pak FS lihat ke belakang. Sini kamu, langsung pegang lehernya," ujarnya.
Setelah itu Brigadir J langsung diminta Ferdy Sambo berlutut.
"Berlutut kau! di dorong ke depan, berlutut. We, kau lutut," seru Bharada E menirukan ucapan Ferdy Sambo ke Brigadir J.
Setelah itu Sambo memerintahkan Bharada E menembak Brigadir J.
"We, kau tembak, kau tembak cepat, cepat kau tembak," seru Ferdy Sambo ditirukan Bharada E.
Setelah itu, Bharada E langsung menembak dalam jarak sekitar 2 meter.
"Abis saya tembak, saya keluarkan,
"Saya sempat tutup mata pada tembakan pertama," katanya.
Bharada E juga menceritakan reaksi Brigadir J saat ditarik Ferdy Sambo.
"Pada saat didorong, korban cuma bilang.
Eh pak, kenapa pak, ada apa pak,
Tangannya di depan," terang Bharada E.
Saat itu, Brigadir J berjongkok agak turun sambil bergerak mundur dengan kedua tangan ke depan.
"Saya langsung tembak," ucap Bharada E dengan suara bergetar menahan tangis.
Bharada E mengaku menambak tiga hingga empat kali.
Namun, dia tidak ingat diarahkan kemana saja tembakan itu.
Setelah itu, Brigadir J jatuh dan suaranya mengerang.
Brigadir J Jatuh langsung disamping tangga.
Melihat Brigadir J jatuh, Ferdy Smabo langsung maju ke depan dan mengokang senjatanya.
Setelah itu dia tembakkan ke Brigadir J.
"Saya tidak ingat berapa kali tembak. Ke arah bawah.
Korban sudah jatuh tengkurap," kata Bharada E.
"Saat FS menembak, apa yang dilakukan Ricky dan Kuat?," tanya hakim.
Bharada E mengaku tidak tahu karena posisi Ricky dan Kuat ada di belakangnya.
Sementara Putri Candrawathi, dia melihat terakhir di kamarnya.
Di kesaksiannya, BHarada E juga mengaku kelaparan sebelum insiden itu.
Namun, niatnya untuk makan dilupakan karena dia kalut setelah menerima perintah menembak dari Ferdy Sambo.
Dia lalu memilih masuk ke toilet untuk berdoa.
"Saya masuk ke toilet, saya berdoa: Tuhan, kalau bisa Tuhan, ubahkan pikirannya pak Sambo, biar gak jadi".
Saya takut, saya mau cerita ke siapa lagi," ungkap Bharada E.
Lihat video selengkapnya:
Ikuti Berita Selengkapnya di SURYA ONLINE.