Berita Surabaya

6 FAKTA Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Marah Saat Sidak RSUD Soewandhie, Pihak RS Janjikan Ini

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi marah saat melakukan sidak di RSUD Soewandhie karena Ada Pasien Antre Sampai Lima Jam. Simak rangkuman faktanya.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA/Bobby Constantine
Foto Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat sidak RSUD Soewandhie. Eri Cahyadi Marah karena pelayanan lambat. Simak rangkuman faktanya. 

Apabila jumlah dokternya minim, maka lama pelayanan akan semakin panjang.

"Kalau kita punya empat dokter maka bisa melayani 1.000 orang dengan cepat. Tetapi apabila dua dokter (praktik) operasi, akhirnya tinggal dua. Sehingga kalau yang ditargetkan 3 jam malah bisa 6 jam," urainya.

"Tadi sudah kita sepakati untuk berubah. Kalau kita hitung dokter 4, maka jam 08.00 WIB sampai jam 14.00 WIB tidak boleh kurang dari empat dokter," ia menambahkan.

Nantinya hal tersebut akan tertuang dalam kontrak kinerja.

Para direksi akan menandatangani kesepakatan standar pelayanan yang harus dipenuhi.

"Pelaksanaan kontrak kinerja segera. Di situ, berbunyi jumlah pasien yang daftar, berapa dokter yang melayani. Kemudian sebelum poli buka, sudah ada rekam medis pasien terdata. Sehingga pelayanan bisa cepat," ujar Cak Eri.

6. Janji pihak rumah sakit

Sementara Direktur RSUD Dr Soewandhi, dr Billy Daniel Messakh memastikan segera menindaklanjuti instruksi wali kota.

Ia menjelaskan, sistem antrean hingga tenaga kesehatan akan terus dioptimalkan.

Terkait masalah rekam medis yang dilakukan secara manual, pihaknya akan melakukan secara Elektronik-Rekam Medik (e-RM).

"Memang kelemahan kita di e-RM. Seharusnya sudah E, tetapi kita belum ke situ. Yang jelas, ada beberapa pasien yang luput. Misalnya, ia masuk antrean 28, ternyata pelayanan sudah 100 sekian. Statusnya ketlisut," kilah Billy.

Melalui sistem elektronik, nantinya pelayanan diharapkan akan lebih baik.

"Nantinya, Catatan medisnya ada di e-RM dia. Nanti kita akan bikin," tambah Billy.

Selama ini, sistem pendaftaran juga sudah diterapkan secara elektronik. Sehingga, bisa memastikan jumlah pasien yang datang.

"Sebenarnya saya sudah tahu jumlah pasien besok berapa. Nah, yang dimaksud Pak Eri, hari ini saya siapkan statusnya. Berkasnya sudah ada," ungkapnya.

Namun pada perjalanannya, pendaftaran kemudian berjalan manual karena pasien poli tidak datang secara disiplin.

"Selama ini, sudah kita lakukan sebenarnya. Namun 60 persen pasien nggak datang. Itu yang membuat kita berpikir, kecepatan kita sudah cukup karena punya 15 tenaga kesehatan. Tetapi sepertinya kita evaluasi lagi," lanjutnya.

Setelah adanya proses secara elektronik, ia menargetkan sistem antrean berjalan cepat.

"Standarnya, pasien datang jam berapa (waktu ditentukan), 7 menit antrean," janjinya.

Terkait dengan jumlah tenaga kesehatan, Billy juga memastikan tenaga dokter cukup. Sekalipun ia mengakui jumlahnya berkurang.

"Seharusnya lima orang, salah satunya saya. Namun saya kan sudah menjadi bagian struktural, lalu satu sudah pensiun. Sekarang tinggal tiga orang. Lalu ada satu dokter di bagian operasi. dua di poli. Ini sudah cukup, bisa operasi 5-6 orang satu hari," tandasnya.(Putra Dewangga/Bobby Constantine/SURYA.co.id)

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved