TERBONGKAR Diagram Kekaisaran Sambo dan Konsorsium 303 Disebar Internal Polri, Ferdy Sambo Pemicunya
Diagram kekaisaran Sambo dan konsorsium 303 ternyata disebar dari internal polri. Pemicunya karena dominasi Sambo terlalu kuat.
SURYA.co.id - Diagram kekaisaran Sambo dan konsorsium 303 ternyata disebar dari internal polri yang mulai jengah dengan dominasi Ferdy Sambo.
Hal ini diungkapkan Muradi, penasehat ahli Kapolri yang intens menyoroti kasus Ferdy Sambo.
Menurut Muradi, faksi atau kelompok Ferdy Sambo yang sangat dominan hingga membuat internal Polri meresponsnya.
Kasus pembunuhan Brigadir J itu hanya stimulus untuk menguak dominasi Sambo karena sebelumnya ada masalah lain jauh sebelum tragedi itu terjadi.
Karena itu ketika kasus pembunuhan Brigadir J ini mencuat, internal Polri merespons-nya dengan mengungkap diagram kekaisaran Sambo dan konsorsium 303.
Baca juga: TERUNGKAP Ferdy Sambo dan Kakak Asuh Masih Komunikasi Minggu Lalu, Muradi: Hari Ini Belum Ditinggal
"Data itu bukan dari orang luar, tapi orang dalam.
Data kekaisaran sambo dan konsorsum 303 itu dari dalam," tegas Muradi dikutip dari tayangan Back to BDM Kompas TV.
Muradi mengaku jauh sebelum diagram itu beredar viral, dia sudah mendapatkannya.
Namun, saat itu dia tidak mengungkap karena kepentingannya di sini adalah untuk menjaga lembaga Polri tetap baik, bukan menghajar orang lain.
"Saya diamkan, 3-4 hari sudah beredar kemana-mana," katanya.
Dikatakan Muradi, orkestrasi dalam sistem di Polri ini penting, namun justru Ferdy Sambo snagat dominan, bahkan bisa mengendalikan hal yang sifarnya tugas utama polri. 
'
"Tugas pimpinan polri untuk menertibkan faksi-faksi itu kembali ke jalan yang benar," katanya. 
Diterangkan Muradi, dominasi Ferdy Sambo ini terjadi karena bukan hanya dia memiliki kekuasaan, tapi juga akses ekonomi.
Secara kekuasaan, Ferdy Sambo sudah mendapatkan jabatan Kadiv Propam yang harusnya diisi oleh perwira senior yang sudah menjadi kapolri atau asisten kapolri.
"Adanya kerajaan judi online, bukan tidak mungkin.
"Dia punya akses eknomi, Kakak asuh menjadi bagian penting yang dia kendalikan.
"Dia punya power yang jauh lebih besar, plus akses kekuangan," terang Muradi.
Apakah akses keuangan yang dimaksud adalah diagram kerajaan Sambo dan konsorsium 303?
Muradi mengatakan itu perlu dibuktika.
"Kalau saya memahami konteks itu ada. Saya cium baunya ada," katanya.
Sebelumnya, Indonesia Police Watch (IPW) akhirnya buka-bukaan mengenai isu diagram kekaisaran Sambo dan konsorsium 303 yang mencuat setelah kasus pembunuhan Brigadir J yang didalangi Ferdy Sambo.
Saat hadir dalam Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Selasa (20/9/2022), Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso mengklaim bahwa diagram kekaisaran Sambo dan Konsorsium 303 bukan hoaks.
Sugeng menegaskan bahwa diagram Konsorsium 303 yang sempat beredar di media sosial memiliki kesamaan atau kebenaran dengan bukti yang dimiliki IPW.
Meskipun tidak 100 persen sama.
"Bukan hoaks, ada kebenaran. Ini saya tegaskan," kata Sugeng.
Baca juga: 4 PENGAKUAN TERBARU Pengacara Keluarga Brigadir J Soal Nasib Ferdy Sambo Sekarang: Sebut Pengecut
Sejumlah nama yang muncul baik dari kalangan luar maupun anggota Polri selaras dengan data IPW.
Nama-nama anggota Polri yang muncul dalam diagram tersebut kini juga dijatuhi sanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH).
Sejumlah nama anggota Satgasus juga diduga terlibat dengan Konsorsium 303.
"Data yang disebut di dalam laporan keuangan saya, ada nama di sana.
Kemudian dikaitkan dengan yang kena PTDH, ada nama di sana. Dikaitkan dengan nama-nama Satgasus, ada nama-nama di sana," katanya.
Sugeng menilai, kecocokan sejumlah nama anggota Polri tersebut bukanlah sebuah kebetulan.
Sugeng pun siap diperiksa penyidik dengan menunjukkan alat bukti yang dimilikinya.
Kapolri Blak-blakan
 
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga sempat blak-blakan mengenai isu diagram kekaisaran Sambo dan konsorsium 303.
Saat menjadi bintang tamu di acara Satu Meja Spesial Ulang Tahun Kompas TV ke-11, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo awalnya menjelaskan soal penyakit masyarakat, satu diantaranya judi yang saat ini menjadi isu ramai.
Kapolri memastikan sudah meminta ke jajarannya untuk tidak ada lagi yang main-main soal judi.
"Bongkar sampai ke atas. Saya minta teman-teman PPATK untuk menelusuri rekening-rekening untuk ditarik dibongkar ke atas. Ini salah satu bentuk kita serius. Segala bentuk penyakit masyarakat untuk dibersihkan," ucap Jenderal Listyo.
Presenter Budiman Tanuredjo lalu menanyakan kebenaran diagram kekaisaran Sambo dan Konsorsium 303 yang sempat ramai saat kapolri hadir di DPR beberapa waktu lalu.
Diakui Kapolri, fakta bahwa judi itu masih ada adalah benar, dan pemberantasannya saat ini masih belum maksimal.
"Tentunya apakah ada konsorsium atau tidak, saya sudah perintahkan untuk diusut tuntas," kata Listyo.
Setelah isu konsorsium 303 itu mencuat, diakui Jenderal Listyo saat ini banyak pelaku judi yang lari ke luar negeri.
"Saya sudah minta usut sampai ke atas. Begitu didapatkan nama, red notice atau cekal dan kemudian dari situ kita ungkap apakah ada anggota ada yang terlibat atau tidak," katanya.
"Paling tidak, langkah itu, saya tidak ragu-ragu. Saya sudah minta betul-nbetul diungkap," tegasnya,
Lalu, apakah ada konsorsium 303 atau tidak? Kapolri menegaskan untuk menjawab itu dia mengedepankan scientific crime dimana dia berjalan dari pembuktian dahulu.
Terkait diagram kekaisaran Sambo yang sudah beredar, Kapolri memastikan itu ada yang membuatnya.
Apakah yang membuat diagram kekaisaran sambo dari internal polri atau dari luar, Listyo tidak mau memastikan.
"Mungkin saja ada informasi dari dalam. Tapi bisa juga dari pihak luar.
Yang penting kalau buat saya anggota betul-betul komit, bahwa segala macam perjudian betul-betul bisa diberantas.
Karena itu salah satu membuat citra polri menjadi rusak," tegasnya.
Sebelumnya, Mahfud MD menyebut orang-orang yang berada di sekitaran Ferdy Sambo telah menguasai tubuh Polri.
Menurutnya, kuasa dari orang-orang di sekitaran Ferdy Sambo menjadi penghambat dalam proses pengungkapan kasus pembunuhan Brigadir J.
"Yang jelas ada hambatan-hambatan di dalam secara struktural. Karena ini tak bisa dipungkiri ada kelompok Sambo yang seperti menjadi kerajaan Polri sendiri di dalamnya."
"Seperti sub-Mabes (Polri) yang sangat berkuasanya," kata Mahfud MD kepada mantan anggota DPR, Akbar Faizal dalam kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored sebagaimana dikutip, Kamis (18/8/2022).
Mahfud MD menyebut orang-orang Sambo yang berkuasa inilah yang membuat pengusutan kasus tewasnya Brigadir J menjadi lama.
"Ini yang halang-halangi sebenarnya, kelompok ini yang jumlahnya 31 orang ini. Dan sudah ditahan," tuturnya.
Mahfud MD juga mengatakan, kelompok Ferdy Sambo menyembunyikan kasus tewasnya Brigadir J dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Sehingga, katanya, Listyo pun disebut sempat kesulitan dalam mengungkap kasus yang menjadi sorotan publik ini.
"Kasus Sambo ini disembunyikan dari Kapolri oleh orang-orang Sambo, sehingga Kapolri agak lambat," katanya.
Bahkan, kata Mahfud, Kapolri juga disebut olehnya sempat kesulitan mengungkap kasus lain yang menyeret personel Polri.
Ia mengungkapkan hal seperti ini dapat terjadi lantaran adanya kelompok-kelompok punya kuasa.
"Kenapa Kapolri itu tidak selalu mudah menyelesaikan masalah? Padahal secara formal ini menguasai, tapi ada kelompok-kelompok yang menghalangi. Termasuk kasus ini (tewasnya Brigadir J) kan," jelasnya.
Masih dalam video itu, Mahfud MD mengatakan, Ferdy Sambo ternyata ditakuti di internal Polri.
Bahkan jenderal bintang tiga disebut takut terhadap mantan Kapolres Purbalingga ini.
"Saya juga dengar, pada takut kan (dengan Sambo). Bahkan, bintang tiga pun enggak bisa lebih tinggi dari dia. Meskipun secara struktural iya," ujarnya.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/diagram-kekaisaran-sambo-dan-konsorsium-303-disebar-dari-internal-polri.jpg)
:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/CEK-KUALITAS-PT-Pertamina-Patra-Niaga-bersama-Dinas-Perdagangan-Kota-M.jpg) 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Kapolda-Jambi-Irjen-Pol-Krisno-H-Siregar.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Rekam-Jejak-Erwin-Wakil-Walikota-Bandung-yang-Diperiksa-Kejaksaan-Terkait-Kasus-Dugaan-Korupsi.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Usai-Sidak-Aqua-hingga-Heboh-Dugaan-Sumber-Airnya-Dedi-Mulyadi-Kini-Sarankan-Pindah-Kantor-Pusat.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Wabup-Pidie-Jaya-menganiaya.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Imbas-Hujan-Mengandung-Mikroplastik-di-Jakarta-Menkes-Budi-Gunadi-Gerak-Cepat-Lakukan-Ini.jpg)