TELANJUR Buat Darah Prajurit TNI AD Mendidih dan Para Jenderal Murka, Effendi Simbolon Minta Maaf

Effendi Simbolon minta maaf setelah membuat darah prajurit TNI AD mendidih dan para jenderal murka. Ini wujud gejolaknya!

Editor: Musahadah
kolase kompas.com/istimewa
Effendi Sombolon minta maaf setelah membuat darah prajurit TNI AD mendidih dan para jenderal murka. Ini gejolaknya! 

“Tindakan ini merupakan bentuk ancaman dari dalam yang sangat berbahaya untuk menghancurkan TNI dan Indonesia di masa mendatang,” ucap dia.

Selain itu, Antoninho juga mengecam pernyataan Effendi yang menyebut bahwa TNI seperti gerombolan.

Menurutnya, kata gerombolan mempunyai arti kawanan pengacau hingga perusuh.

“Emangnya dia siapa? Apakah dia atasannya Menhan? Ataukah dia atasannya Panglima TNI dan para kepala staf?” imbuh dia.

4. Tak mau diadu domba

Brigjen TNI Hamim Tohari saat menjabat Kasrem Merauke. Simak Klarifikasi Kadispenad Soal Video Viral Prajurit TNI Tak Terima dengan Pernyataan Effendi Simbolon.
Brigjen TNI Hamim Tohari saat menjabat Kasrem Merauke. Simak Klarifikasi Kadispenad Soal Video Viral Prajurit TNI Tak Terima dengan Pernyataan Effendi Simbolon. (Tribunnews.com)

Selain para perwira TNI, ucapan Effendi SImbolon itu juga direaksi prajurit lannya.

Beredar video di media sosial berisi pernyataan sejumlah prajurit TNI yang tidak terima atas pernyataan Effendi.

Dalam salah satu video yang beredar berdurasi 22 detik, tampak seorang prajurit TNI bersama dengan sejumlah prajurit lainnya meminta klarifikasi Effendi terkait pernyataannya.

"Hai Effendi Simbolon apa maksud Saudara mengatakan TNI seperti gerombolan, lebih-lebih dari ormas. Kami tidak terima. Jangan adu domba TNI. TNI tetap solid. Kami tunggu klarifikasi anda. Bravo TNI!" kata prajurit dalam video tersebut.

Terpisah, Kadispenad Brigjen TNI Hamim Tohari memberikan klarifikasi terkait video viral prajurit TNI tak terima dengan pernyataan Effendi Simbolon.

Brigjen TNI Hamim menegaskan bahwa pimpinan TNI AD tak pernah menginstruksikan untuk melakukan hal itu.

Hamim mengatakan saat ini siapapun bisa menyampaikan dan mengakses apapun melalui medsos.

"Tetapi saya sampaikan bahwa organisasi atau pimpinan TNI AD tidak pernah mengeluarkan instruksi atau perintah untuk melakukan hal tersebut," kata Hamim ketika dihubungi Tribunnews.com pada Selasa (13/9/2022).

Ia menduga video dan pernyataan yang beredar di media sosial tersebut merupakan reaksi spontan baik dari prajurit maupun masyarakat.

"Mungkin saja itu terjadi sebagai reaksi spontan, bukan cuma dari prajurit, bahkan dari masyarakat juga, atas pernyataan seorang tokoh di ruang publik yang dianggap memancing kegaduhan," kata Hamim.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebut TNI "Gerombolan Lebih-lebih Ormas", Effendi Simbolon PDI-P Minta Maaf"

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved