TELANJUR Buat Darah Prajurit TNI AD Mendidih dan Para Jenderal Murka, Effendi Simbolon Minta Maaf
Effendi Simbolon minta maaf setelah membuat darah prajurit TNI AD mendidih dan para jenderal murka. Ini wujud gejolaknya!
Kami seluruh prajurit Kodim 0623 Cilegon sakit hati," sambungnya.
Lebih lanjut sang TNI mengatakan, ia dan rekan-rekannya sudah mengabdikan diri untuk NKRI, bekerja 24 jam, 7 hari untuk NKRI.
"Kau bilang gerombolan, sungguh menyakitkan Effendi Simbolon. Saya Dandim 0623 Cilegon bersama seluruh prajurit, PNS keluarga Kodim 0623 Cilegon tidak terima ucapanmu," tegasnya.
"Kami di sini dari unsur paling rendah sampai paling tinggi, unsur-unsur TNI kami di sini kompak dan solid.
Jangan kau ganggu-ganggu kami, jangan kau rusak lagi dengan omonganmu itu. Kami tunggu permintaan maaf kamu secara terbuka," pungkasnya.
3. Disuruh belajar tata krama
Wakil Asisten Intelijen KSAD Bidang Manajemen Intelijen Brigadir Jenderal Antoninho Rangel da Silva menilai, anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon perlu belajar lagi tata cara mengutarakan suatu kritikan.
Kritik tersebut disampaikan Antoninho berkaitan dengan pernyataan Effendi yang menyebut hubungan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman tidak harmonis.
“Sikap Effendi Simbolon tentang hubungan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman di rapat DPR tidak relevan dan sangat tidak sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai anggota DPR RI,” kata Antoninho dalam keterangan tertulis, Selasa (13/9/2022).
Antoninho mengingatkan, Effendi harus belajar lebih jauh mengenai tata cara mengkritik terhadap organisasi, khususnya TNI.
“Kita mengimbau kepada masyarakat umum, mungkin ada yang bisa memberi pencerahan kepada dia,” ujar jenderal bintang satu tersebut.
Selain itu, Antoninho juga menyinggung mengenai tugas dan wewenang yang diemban Effendi sebagai anggota Komisi I DPR RI berdasarkan Pasal 20A Ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945.
Berdasarkan aturan itu, ia menyebut bahwa tidak ada satu poin pun yang menyatakan tentang pengawasan kepemimpinan dan komando pengendalian di internal TNI AD.
Apalagi, lanjut dia, Effendi menyampaikan hubungan internal di tubuh TNI yang diisukan dan dipropagandakan secara seporadis tidak harmonis.
Menurutnya, isu yang diembuskan Effendi sangat berbahaya dan dapat memecah belah soliditas di tubuh TNI.