Berita Probolinggo
6 Korban Insiden Jembatan Gantung Ambruk di Probolinggo Membaik dan Sudah Pulang, 4 Lainnya Menyusul
Sebanyak enam korban luka akibat jembatan gantung ambruk yang dirawat di RSUD Waluyo Jati Probolinggo sudah dipulangkan ke rumah masing-masing
Penulis: Danendra Kusumawardana | Editor: irwan sy
Berita Probolinggo
SURYA.co.id | PROBOLINGGO - Sebanyak enam korban luka akibat jembatan gantung ambruk yang dirawat di RSUD Waluyo Jati sudah dipulangkan ke rumah masing-masing, kemarin.
Berdasar hasil pemeriksaan dokter, kondisi ke enam korban, yang keseluruhan merupakan siswa SMPN 1 Pajarakan itu membaik.
Kendati demikian, pihak rumah sakit tetap melakukan pemantauan proses pemulihan mereka.
"Semula 10 korban luka harus menjalani rawat inap pasca peristiwa jembatan gantung ambruk. Saat ini, tinggal empat pasien. Enam pasien sudah pulang," kata Humas RSUD Waluyo Jati, Wiwik Yuliati kepada Surya, Senin (12/9/2022).
Wiwik menambahkan, rincian empat pasien yang masih menjalani rawat inap, yakni tiga siswa dan seorang guru.
Ada dua siswa menderita patah tulang. Masing-masing patah tulang pada pergelangan tangan dan paha.
Kedua siswa rampung menjalani operasi pada Sabtu (10/9/2022).
Operasi berjalan lancar, kondisi dua siswa membaik.
Begitu juga dengan kondisi ibu guru dan satu siswa lain.
"Rencananya, empat pasien tersebut dipulangkan ke rumah masing-masing, sore ini. Sehingga pasien yang menjadi korban jembatan gantung ambruk, kosong, atau tidak ada lagi yang menjalani rawat inap," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, insiden itu bermula ketika 40 siswa dan seorang guru SMPN 1 Pajarakan mengikuti kegiatan jalan sehat untuk memperingati Hari Olahraga Nasional.
Rute jalan sehat mengelilingi wilayah Pajarakan-Kraksaan.
Saat hendak kembali ke sekolah yang berlokasi di Jalan Raya Condong, Desa Pajarakan Kulon, Kabupaten Probolinggo, puluhan siswa memilih memotong jalur dengan melintasi jembatan gantung.
Itu agar mereka lebih cepat sampai sekolah.