Berita Probolinggo

6 Korban Insiden Jembatan Gantung Ambruk di Probolinggo Membaik dan Sudah Pulang, 4 Lainnya Menyusul

Sebanyak enam korban luka akibat jembatan gantung ambruk yang dirawat di RSUD Waluyo Jati Probolinggo sudah dipulangkan ke rumah masing-masing

Penulis: Danendra Kusumawardana | Editor: irwan sy
danendra kusumawardana/surya.co.id
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, tinjau lokasi jembatan gantung yang ambruk di Probolinggo dan jenguk korban luka, Jumat (9/9/2022). 

Setibanya di jembatan gantung penghubung Desa Kregenan, Kecamatan Kraksaan dan Desa Pajarakan Kulon, Kecamatan Pajarakan, puluhan siswa itu secara bersamaan melintas. 

Nahasnya, mendadak jembatan gantung yang dilewati puluhan siswa ambruk. 

Jembatan itu ambruk karena tak mampu menahan beban para siswa.

Seorang korban, Jumaan siswa kelas VIII SMPN 1 Pajarakan menyebut, saat menyeberang beberapa temannya bergurau sembari melompat-lompat di atas jembatan.

Puluhan siswa dan guru pun terjatuh ke sungai. Ketinggian jembatan sekitar 10 meter dari permukaan air sungai.

Akibat insiden itu, 36 siswa dan seorang guru dilarikan ke Puskesmas Pajarakan. 

Setelah mendapat perawatan di puskesmas, 22 siswa diperbolehkan pulang atau menjalani rawat jalan. 

Sedangkan 14 siswa lainnya dan seorang guru harus dirujuk ke Rumah Sakit Waluyo Jati, Kraksaan, karena luka yang diderita. 

Luka yang diderita antara lain nyeri, bengkak di sejumlah bagian tubuh, dan sesak napas.

Bahkan, ada dua siswa yang menderita patah tulang, yakni di bagian paha dan pergelangan tangan.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. 

Setelah dilakukan observasi, lima pasien sudah diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan. 

Sedangkan 10 pasien lain harus dirawat intensif di RSUD Waluyo Jati. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved