Ciptakan Kesadaran Lingkungan, Unej Jember Tanam Mangrove Di Pantai Rawan Abrasi di Situbondo

Fendi mengungkapkan, ada potensi ancaman abrasi sehingga perlu treatment dengan melakukan penanaman mangrove.

Penulis: Izi Hartono | Editor: Deddy Humana
surya/izi hartono
BENTENG ABRASI - Warek Rektor Unej Jember bersama Wabup Situbondo, Ulfiyah melakukan penanaman mangrove di pantai Desa Landangan, Kecamatan Kapongan, Rabu (19/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • LP2M Universitas Jember menerapkan hasil penelitian mengenai kondisi kerawanan pesisir Situbondo dengan menanam mangrove.
  • Penanaman bibit mangrove itu dilakukan di sepanjang Pantai Batu, Desa Landangan, Kecamatan Kapongan dengan melibatkan masyarakat.
  • Wabup Situbondo mengajak pemeliharaan kelestarian pantai dengan melibatkan peran aktif masyarakat dan generasi muda.

 

SURYA.CO.ID, SITUBONDO - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Jember (Unej) bersama Pemkab Situbondo melakukan penanaman mangrove di Pantai Batu, Desa Landangan, Kecamatan Kapongan, Rabu (19/11/2025).

Penanaman mangrove di sepanjang bibir pantai tersebut bertujuan mencegah abrasi dan sebagai sarana kegiatan program sekolah sadar lingkungan mangrove lestari.

Wakil Rektor Unej, DR Fendi Setiawan mengatakan, Unej tidak lagi menjadi seperti menara gading, tetapi menjadi muara air yang berdampak pada masyarakat sekitar yang mendukung penuh pertumbuhan dan perkembangannya.

"Sehingga tugas dan fungsi tridarma perguruan tinggi betul-betul akan dituangkan di sini," ujarnya.

Fendi menjelaskan, kegiatan ini menjadi bagian dari aspek pendidikan pengajaran, sedangkan dari segi risetnyamerupakan bagian pengembangan riset yang telah dilakukan kelompok riset.

"Memang ada beberapa kelompok riset yang fokus melakukan kajian terkait mangrove dan kawasan pantai, salah satunya di Situbondo," ungkap Fendi.

Berdasarkan hasil riset, Fendi mengungkapkan, ada potensi ancaman abrasi sehingga perlu treatment dengan melakukan penanaman mangrove.

"Jadi kami sudah mencoba melakukan identifikasi, bahwa tidak sekadar menanam mangrove secara spontan. Melainkan Unej sudah menerapkan penanaman berbasis penelitian di daerah pantai rawan abrasi," jelasnya.

Untuk menanggulangi ancaman abrasi itu, maka diperlukan penanaman mangrove. "Kalau dulu memang diinisiasi pencinta lingkungan, tetapi mahasiswa Unej juga terlibat dengan menanam 500 bibit mangrove," bebernya.

Tanam Mangrove Libatkan Masyarakat

Ia berharap program penanaman mangrove dapat dilakukan secara berkelanjutan dengan melakukan mapping pada titik lokasi.

"Ada area yang menjadi wilayah nelayan, sehingga jangan sampai kontraproduktif dengan kepentingan nelayan. Namun itu semuanya bisa dibicarakan," harapnya.

Ia menjelaskan, Situbondo memiliki garis pantai yang cukup panjang sehingga perlu ada perawatan. "Kalau pantainya  tidak dirawat dengan baik, maka pasti menimbulkan dampak negatif," tukasnya.

Sementara Wakil Bupati Situbondo, Ulfiyah mengatakan, pemda mengapresiasi dan berterima kasih kepada masyarakat yang cinta terhadap lingkungan.

"Karena ini dapat mengedukasi dan memberikan kesadaran kepada generasi kita untuk menyayangi lingkungan," kata Mbak Ulfi.

Dalam penanaman serentak itu, kata Mbak Ulfi, dipilih bibit mangrove yang tahan air dan sangat cocok ditanam di wilayah pesisir Situbondo.

"Kegiatan ini tidak hanya melibatkan anak-anak muda, tetapi juga masyarakat. Sehingga nantinya masyarakat bisa bersama-sama merawat dan melestarikannya," pungkasnya. *****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved