Brigadir J Ditembak di Rumah Jenderal
TRAUMA Bharada E Tembak Brigadir J Tampak Saat Rekonstruksi di Rumah Ferdy Sambo, Sampai Gemetar
Trauma Bharada E setelah menembak Brigadir J tampak saat ia menjalani reskontruksi di rumah Irjen Ferdy Sambo.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Trauma Bharada E setelah menembak Brigadir J tampak saat ia menjalani reskontruksi di rumah Irjen Ferdy Sambo.
Ketika memperagakan adegan pembunuhan Brigadir J, tangan Bharada E sempat gemetar.
Hal ini wajar karena Bharada E punya hubungan cukup dekat dengan Brigadir J.
Mereka kerja bersama sebagai ajudan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, dan bahkan pernah jadi teman sekamar.
Bharada Richard Eliezer atau Bharada E mengalami trauma saat melaksanakan rekonstruksi pembunuhan Brgadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Sebelum melakukan reka ulang di Duren Tiga, Bharada E memeragakan rekonstruksi di peristiwa di Magelang dan rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling.
"Memang situasi dari klien saya ini adalah ketika kemarin masuk di rumah TKP memang sedikit trauma ya," ujar pengacara Bharada E, Ronny Talapessy, di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (1/9/2022) dini hari.
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Ada Trauma di Balik Ketenangan Bharada E Jalani Rekonstruksi Kasus Brigadir J'.
Saat melakukan adegan menembak Brigadir J, Bharada E bahkan sampai bergetar.
“Waktu di TKP setelah melakukan reka penembakan itu klien saya sempat duduk itu tangannya gemetar," katanya.
Baca juga: Bharada E Dikeroyok 4 Tersangka Pembunuhan Brigadir J Menyangkal, Termasuk Ferdy Sambo dan Putri
Ronny menyebut, tak mudah bagi Bharada E untuk kembali ke TKP guna melakukan rekonstruksi penembakan.
Hal ini lantaran Bharada E dan Brigadir J merupakan teman satu kamar.
Setiap hari mereka bertemu.
"Ini posisi yang tidak gampang. Karena tadi saya sampaikan, ini orang yang selalu dia ketemui setiap hari, kemudian satu tempat tidur," kata Ronny, mengutip Kompas.com.
Bharada E pun dinilai kesulitan saat harus memperagakan adegan penembakan tersebut.