Berita Surabaya
Pemkot Surabaya Siap Bantu Pemprov Jatim Bangun SMA/SMK Negeri Baru
Banyak warga Surabaya yang mengeluhkan anak mereka sulit diterima SMA/SMK Negeri karena letak sekolah yang berbeda kecamatan.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
”Pemkot juga memiliki program wajib belajar 12 tahun. Bagaimana pun, tak boleh ada anak Surabaya yang boleh putus sekolah. Semuanya wajib sekolah,” imbuh pria yang tengah menempuh program Doktoral di jurusan Pengembangan SDM di Unair ini.
Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, Yusuf Masruh menjelaskan bahwa pemetaan tersebut akan dilakukan secara komprehensif.
”Perlu kajian pemetaan daya tampung dan usia anak SMA di wilayah itu,” katanya.
Apalagi, fenomena demografi penduduk bisa berubah tiap tahunnya.
”Contohnya SMP. Bisa jadi tahun ini tinggi, namun belum tentu tahun depan begitu. Perkembangan demografi usia sekolah dinamis,” ungkap Yusuf.
Namun, ia mengakui bahwa penambahan sekolah baru bisa menjadi solusi jangka panjang. sekalipun, ini bukan satu-satunya strategi memperluas jangkauan sekolah negeri.
Selain penambahan sekolah baru, bisa juga melalui perubahan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), khususnya yang lewat zonasi.
”Misalnya, dengan memperluas jangkauan zonasi atau memperbanyak persentase yang diterima melalui jalur zonasi,” jelasnya.
”Ini yang kami juga tengah kaji dan akan kami sampaikan kepada pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat. Mungkin perlu skema perbeda terhadap kawasan tertentu,” tandasnya.