KKB Papua

Setelah Diminta Tindak Tegas KKB Papua, Jenderal Andika Perkasa Perintahkan Ini ke Jajarannya

Setelah diminta untuk menindak lebih tegas KKB Papua, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memberikan perintah ke jajarannya.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Setelah diminta untuk menindak lebih tegas KKB Papua, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memberikan perintah ke jajarannya. 

Beberapa dari kategori tersebut ada telah berbaur dengan masyarakat dan diam-diam memberikan dukungan, bahkan menyuplai kebutuhan KKB Papua.

Kelompok ketiga adalah masyarakat yang memang ingin hidup damai dan nyaman di Tanah Papua.

"Tugas kita sesungguhnya hanya merapikan kelompok pertama dan kedua. Kelompok ketiga jumlahnya jauh lebih besar," jelasnya.

Menurut dia, apabila diadakan jajak pendapat, maka kelompok ketiga akan memenangkan dan memilih berada dalam naungan NKRI.

Kelompok tersebut merasa sentuhan yang telah dilakukan Pemerintah pusat banyak memberi dampak pada kemajuan masyarakat dan pembangunan di Papua.

"Masyarakat yang merasa tidak nyaman dengan keberadaan KKB jauh lebih besar kok," ujar Muradi.

Siasat Licik KKB Papua Seusia Bantai 11 Orang di Nduga

Sementara itu, Siasat licik  KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya seusai membantai 11 orang dan melukai 2 orang di Kabupaten Nduga, terungkap.

Tak cuma keji membantai 11 orang, salah satunya seorang pendeta- KKB Papua pimpinan Egianus juga melancarkan gangguan ke aparat yang akan mengevakuasi korban. 

KKB Papua di bawah komando Egianus Kogoya melancarkan gangguan dengan metode membagi pasukannya dalam tiga kelompok.

Dengan cara itu, KKB leluasa melancarkan tembakan dari tiga arah terhadap aparat gabungan.

Liciknya, saat aksi KKB Papua ini bisa diatasi aparat keamanan, Egianus Kogoya beserta anggotanya langsung kabur. 

Hal ini diungkapkan Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal di Timika, Rabu (20/7/2022).

Diungkapkan Kamal, komplotan KKB Papua penebar teror itu sempat melancarkan tembakan ke arah aparat gabungan yang hendak mengevakuasi jenazah Roy Manampiring (42), korban terakhir pembantaian, Selasa (19/7/2022) sore.

Setelah itu, mereka melarikan diri dari kejaran aparat gabungan TNI dan Polisi.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved