KKB Papua

Setelah Diminta Tindak Tegas KKB Papua, Jenderal Andika Perkasa Perintahkan Ini ke Jajarannya

Setelah diminta untuk menindak lebih tegas KKB Papua, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memberikan perintah ke jajarannya.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Setelah diminta untuk menindak lebih tegas KKB Papua, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memberikan perintah ke jajarannya. 

SURYA.co.id - Setelah diminta untuk menindak lebih tegas KKB Papua, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memberikan perintah ke jajarannya.

Diketahui, aksi teror KKB Papua di Nduga menjadi sorotan banyak pihak.

Salah satunya adalah Guru Besar Politik dan Keamanan Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung Prof. Muradi.

Muradi meminta supaya Jenderal Andika Perkasa lebih tegas menindak para KKB Papua.

Tak lama kemudian Jenderal Andika Perkasa memberikan tanggapan.

Ia mengaku telah memerintahkan seluruh jajaran TNI di Kenyam dan Nduga Papua untuk segera mengumpulkan data intelijen sejak kejadian di Distrik Kenyam Kabupaten Nduga Papua pada Sabtu (16/7/2022) lalu.

Andika mengatakan pihaknya juga telah menggunakan semua cara untuk mengumpulkan data intelijen terkait peristiwa tersebut baik yang bersifat teknologi maupun yang non teknologi.

Selain itu, kata dia, TNI juga telah bekerja sama dengan Satgas Damai Cartenz Polri di lapangan.

Hal tersebut disampaikannya usai memberikan pembekalan kepada 102 Taruna dan Taruni Akademi Angkatan Laut angkatan ke-69 tingkat III di KRI Bima Suci yang sandar di Dermaga Kolinlamil Tanjung Priok Jakarta Utara pada Jumat (22/7/2022).

"Sejauh ini kita hanya bisa mengumpulkan tentang kelompok yang bertanggung jawab. Kalau yang di Kenyam adalah kelompoknya AT inisialnya.

Kalau yang di pegunungan Bintang yang terakhir, kemarin hari Selasa itu kelompoknya MK," kata Andika, dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Panglima TNI Ungkap Pihak yang Diduga Bertanggung Jawab Atas Pembunuhan di Papua Sepekan Terakhir'.

Terkait dengan operasi TNI di Papua, kata dia, pihaknya mengatakan tidak bisa asal menangkap atau menyerbu kelompok tersebut.

Ia mengatakan pihaknya akan melakukan tugas sesuai dengan prosedur yang berlaku dan bisa dipertanggung jawabkan.

"Jadi terus terang bukan hanya kita mau atau tidak kemudian menyerbu, tetapi yang lebih penting kita tidak boleh salah, tidak boleh salah tangkap, apalagi salah dalam melumpuhkan. Kita harus akurat. Akuntabel," kata dia.

Diberitakan sebelumnya total tercatat 11 korban tewas dan 2 korban luka akibat aksi kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, pada Sabtu (16/7/2022).

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved