Polemik Gaji Bos ACT
Alasan Bareskrim Selidiki Gaji Bos ACT Ratusan Juta dan Fasilitas Mewah, Berikut Pengurus ACT
Tagar #JanganpercayaACT yang sempat trending di Twitter sejak Senin (4/7/2022) dinihari akhirnya memancing Breskrim Polri untuk melakukan penyelidikan
SURYA.co.id - Tagar #JanganpercayaACT yang sempat trending di Twitter sejak Senin (4/7/2022) dini hari akhirnya memancing Breskrim Polri untuk melakukan penyelidikan.
Hal itu dijadikan alasan oleh Bareskrim untuk mengusut tuntas dugaan penyelewengan dana yang diberikan masyarakat untuk aksi kemanusian tersebut.
Yang menjadi perhatian lagi, bos ACT (Aksi Cepat Tanggap) mencapai ratusan juta per bulan, dilengkapi mobil mewah dan makan tiga kali sehari kelas retoran.
Gaji dan dan fasilitas wah itu diduga sebagai kebocoran dana umat ACT yang notabene merupakan dana dikumpulkan dari masyarakat.
Karena itu, Bareskrim pun berencana terjun langsung untuk menyelidiki dugaan penyelewangan dana ACT tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo, Senin (4/7/2022).
Menurutnya, Bareskrim sudah mulai melakukan penyelidikan.
"Info dari Bareskrim masih proses penyelidikan dulu," kata Dedi saat dikonfirmasi.
Kendati demikian, Dedi masih belum merincikan lebih lanjut soal proses penyelidikan yang dimaksudkannya itu.
Baca juga: Gaji Bos ACT Ratusan Juta Diberi Fasilitas Mewah? Sosok Ahyudin Pendiri ACT Sesalkan Kondisi Kini
Adapun dikutip dari Tribunnews.com, tagar #JanganpercayaACT sempat ramai dan menjadi trending topic di Twitter sejak Senin (4/7/2022) dini hari.

Tagar itu diramaikan seiring dengan pembicaraan soal lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap atau ACT yang diduga menyelewengkan dana sumbangan dari masyarakat.
Salah satu hal yang turut disorot yaitu terkait gaji CEO ACT yang jumlahnya disebut fantastis.
Bahkan, para pejabat ACT juga mendapatkan berbagai fasilitas mewah.
Sejarah ACT
Dilansir dari ACT, Aksi Cepat Tanggap (ACT) secara resmi diluncurkan secara hukum sebagai yayasan yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan pada 21 April 2005.