Berita Magetan
Masyarakat Magetan Berebut, Tim SIBER Ganjar Jual Minyak Goreng Kemasan Rp 15.000 per Liter
obral minyak goreng kemasan murah itu adalah bentuk sumbangsih kepada warga masyarakat menengah di Magetan
Penulis: Doni Prasetyo | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, MAGETAN - Sejak pagi hari warga Kabupaten Magetan terlihat mengantre saat ada operasi pasar minyak goreng kemasan dari merek terkenal. Dengan harga sangat murah, tentu saja minyak goreng kemasan yang dikucurkan Tim Sahabat Indonesia Bersatu (SIBER) Ganjar Pranowo itu jadi rebutan.
Menurut panitia SIBER di Magetan, obral minyak goreng kemasan murah itu adalah bentuk sumbangsih kepada warga masyarakat menengah di Magetan.
"Harga minyak goreng curah saja di pasaran Magetan sangat tinggi antara Rp 20.000 - Rp 21.000 per liter. Ini minyak goreng kemasan dengan merek sudah familiar di masyarakat kami jual Rp 15.000 per liter,"kata Daniel Pramono Kepala Divisi Sosial Nasional didampingi Setu Koordinator Daerah (Korda) Magetan kepada SURYA, Minggu (26//2022).
Obral minyak goreng kemasan, lanjut Daniel, sebagai sumbangsih Tim SIBER kepada warga masyarakat Magetan yang selama ini mengalami kelangkaan untuk berbagai usaha rumahan, mengolah penganan khas Magetan.
"Minyak kemasan yang di pasaran dijual p 24.000 ini langsung mendapat subsidi dari Ketua Umum SIBER Bapak Tedi Supriadi. Kami juga mendapat minyak goreng kemasan ini dari toko toko kelontong di kampung-kampung, bukan dari pedagang besar atau distributor," kata Daniel.
Dikatakan Daniel, Tim SIBER membeli dari masyarakat dengan harga normal Rp 24.000 per liter lalu diobral lagi ke warga dengan harga murah Rp 15.000 per liter.
"Jadi ini memang untuk warga masyarakat menengah kebawah, semoga bisa membantu di masa sulit migor ini. Selain itu, ini sebagai dukungan dan harapan kita kepada Pak Ganjar Pranowo, semoga mendapat rekom dari partai untuk menjadi presiden 2024 mendatang," ujarnya.
Jumiatun, warga Kelurahan/Kecamatan/Kabupaten Magetan menyambut gembira obral minyak kemasan bermerek yang dijamin berkualitas.
"Ya sayang aja, kok hanya satu liter per KTP atau per orang. Kalau setiap orang bebas belinya, pastinya tambah senang warga," kata ibu dua anak itu.
Sedangkan warga lainnya, Kasiatun, terlihat menenteng tiga kemasan dengan digendong menggunakan kain panjang. "Yang dua kemasan ini titipan tetangga, ada KTP-nya. Kalau tidak ada KTP kulo (saya) tidak berani. Karena sesuai petugas yang bagi kupon, katanya per KTP satu liter. Kalau boleh beli lebih, saya mau beli dua liter," kata Kasiatun. ****