Berita Blitar

Ada Wabah PMK, Pemkot Blitar Data Sapi untuk Kebutuhan Hewan Kurban di Peternak

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar mendata sapi kurban di peternak menjelang Hari Raya Idul Adha.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/samsul hadi
Petugas ketika melakukan sterilisasi di Pasar Sapi Dimoro Kota Blitar beberapa waktu lalu. 

SURYA.CO.ID, BLITAR - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar akan mendata sapi untuk hewan kurban di peternak menjelang Hari Raya Idul Adha.

Dinas ingin memastikan sapi untuk hewan kurban yang dijual ke masyarakat benar-benar dalam kondisi sehat tidak terjangkit wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Dalam waktu dekat, kami akan mendata sapi untuk kebutuhan hewan kurban di peternak. Kami ingin memastikan sapi yang dijual untuk hewan kurban sehat," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar, Rodiyah, Kamis (23/6/2022).

Rodiyah mengatakan Pemkot Blitar juga akan merumuskan transaksi jual beli sapi untuk hewan kurban di tengah merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku pada hewan.

Sebab, ia belum tahu apakah Pasar Sapi Dimoro masih tetap ditutup atau dibuka kembali menjelang Hari Raya Idul Adha.

Baca juga: Antisipasi Penipuan, Dinas Sosial Kota Kediri Sosialisasikan Undian Gratis Berhadiah

"Nanti akan dirumuskan, yang jelas kami melakukan pendataan hewan kurban yang sehat. Untuk Pasar Dimoro kami evaluasi dulu, apakah tetap ditutup atau kami menyiapkan penampungan sementara untuk hewan sehat," ujarnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Blitar, Hakim Sisworo berharap Pasar Sapi Dimoro bisa dibuka kembali menjelang Hari Raya Idul Adha.

Jika Pasar Sapi Dimoro tetap tutup, maka pemerintah akan menyiapkan alternatif cara untuk transaksi jual beli hewan kurban.

Baca juga: Janda Tajir Asal Tuban Kena Rayuan Pria Asal Kalimantan, Puluhan Juta Rupiah Melayang

Pemkot Blitar akan mendata sapi di para peternak di Kota Blitar. Lalu, Pemkot Blitar melalui Diskominfotik akan menginformasikan peternak-peternak yang memiliki stok sapi untuk hewan kurban.

"Sapi yang dijual kondisinya harus sehat. Sapi yang sudah dibeli dititipkan dulu ke peternak, nanti kalau akan disembelih baru diambil," katanya.

Seperti diketahui, kasus penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak di Kota Blitar meluas.

Sekarang, jumlah kasus suspek penyakit mulut dan kuku pada sapi di Kota Blitar sebanyak 96 ekor.

Penutupan Pasar Sapi Dimoro Kota Blitar yang semula sampai 19 Juni 2022 juga diperpanjang sampai 26 Juni 2022 karena perkembangan kasus PMK masih terus bertambah.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved