Pilpres 2024

3 Kader NasDem Siap-siap 'Ditendang' Dari Kabinet Jika Koalisi dengan Demokrat, Analisis Pengamat UI

Kader Partai Nasional Demokrat ( NasDem) siap-siap angkat koper alias 'ditendang' dari kabinet jokowi-Maruf Amin jika koalisi dengan Partai Demokrat.

Editor: Iksan Fauzi
Kolase Kompas.com
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh dan Ketua Majelis Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kader NasDem siap-siap 'ditendang' dari kabinet Jokowi-Maruf Amin jika berani koalisi dengan Demokrat. 

SURYA.co.id | JAKARTA - Kader Partai Nasional Demokrat ( NasDem) siap-siap angkat koper alias kemungkinan besar 'ditendang' dari kabinet jika koalisi dengan Partai Demokrat.

Saat ini, ada tiga kader NasDem yang duduk di kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.

Mereka adalah Johnny G Plate (Menteri Komunikasi dan Informasi), Syahrul Yasin Limpo (Menteri Pertanian) dan Siti Nurbaya Bakar (Menter Lingkungan Hidup dan Kehutanan).

Seperti diketahui, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh baru-baru ini dikunjungi para petinggi partai.

Ada 4 petinggi partai yang berkunjung ke Nasdem, yaitu Gerindra, Golkar, Demokrat, dan PAN.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartato mengunjungi Nasdem pada Maret 2022.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu Surya Paloh pada 1 Juni 2022.

Pertemuan itu pun membahas persiapan Pilpres 2024

Namun, yang menarik perhatian pengamat adalah pertemuan Surya Paloh dengan Ketua Majelis Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama putranya sekaligus Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (5/6/2022).

Akankah NasDem dan Demokrat berkoalisi di Pilpres 2024? Berikut analisis pengamat politik dari Universitas Indonesia, Ari Junaedi.

Ari Junaedi sekaligus Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama ini meyakini, Nasdem tak akan memilih Demokrat untuk jadi teman koalisi menjelang Pilpres 2024.

Ari berpandangan, sikap itu dipilih agar tak memicu konflik antara Nasdem dengan Istana.

“Nasdem pasti akan memiliki kalkulasi politik jika menggandeng Demokrat, captive market-nya mengecil, dan akan menimbulkan friksi dengan Jokowi (Presiden Joko Widodo),” sebut Ari pada Kompas.com, Rabu (8/6/2022).

Ia menjelaskan, sebagai partai politik yang telah mendukung Joko Widodo sejak Pilgub DKI 2013 hingga saat ini, Partai Nasdem punya ikatan emosional dengan Istana.

Halaman
1234
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved